Pendekar Tengil
uti sayembara silat sebelumnya. Tapi dia sangat percaya diri dengan kemampuannya, dia ya
beli berapa ekor sapi ya Hihi.." ujar Indra sambil terus membayangkan wajah mur
waktu lama bagi Indra untuk sampai di Desa Legokpare, kini dia sudah sampai di jalan desa. Tampak banyak sekali p
yah?" tanya Indra kepada seorang pria pa
g buat dijual di acara sayembara. Ujang mau?" tan
asir Gede ada kebun singkong luaass.. banget. Nah biasanya saya suka ambil di sa
teh? Ketahuan siah!" bentak tukang singkong sam
lau ternyata pria paruh baya itu adalah pe
gb
bb
aya nggak tahu kalau itu punya Mamang," kata Indra sambil meringis, tubu
ukang singkong sambil terus menghantam tubuh Indra, orang
iap harinya," tukas Indra yang terus berguling-guling di tanah j
au ngambil tapi jangan banyak-banyak!" tukas tukang singko
i maaf," ucap Indra d
ai tempat sayembara!" jawab tukang sin
a mereka tahu kalau acara sayembara dilaksanakan di pesawahan yang ada di Desa Legokpare. Di musim kemarau memang kebanyakan sawah
h! Singkong istimewa, cocok buat dimakan," teriak Indra ikut
pati Mangkuwira. Di tengah-tengah pesawahan terdapat sebuah sawah besar yang ditaburi jerami-jerami diatasnya. Kemungkinan itu adalah arena bertar
a ada para pengawal mereka. Tiga orang pria kekar duduk di kursi yang ada di bawah panggu
ang singkong yang sedang sibuk melayani pembeli. D
bisa sampai di barisan paling depan kerumunan. Di atas panggung tepatnya di sebelah Adipati tampak seorang wanita can
at sang putri Adipati, pandangannya kemudian tertuj
lang empat pendekar ya? Dim
katakan kepada Indra, Adipati Mangkuwira akan memberikan pemenang sayembara hadiah seribu keping emas beserta dinikahkan d
menjelaskan bahwa para pendekar hanya diperbolehkan menggunakan gerakan beladiri saja tanpa menggunakan ilmu kanuragan, peserta juga boleh menggunaka
rtama, maju ke depan!" tukas pembawa acara s
ang pria dari belakang kerumunan melompat di udara dan menapak di arena pertarungan. Alih-alih memperhatikan
a ingin menikahi putri Adipati?" pikir Indra he
ergidik, dia kemudian keluar dari kerumunan karena merasa gerah. Indra m
a tuan Adipati," terdengar suara seorang pria
" timpal yang lainnya sambil meletakan lima koin ema
kalah oleh pendekar kedua," celetuk Indra setelah berada di dek
aju rapi seraya memperhatikan tubuh
ya kalian hanya pejudi kelas teri saja," j
rsinggung mendengar perkataan Indra tapi dia terlihat tidak mau g
t taruhan lah," j
ampilan kere begitu mana punya duit
kebetulan saja hari ini aku memakai pakaian seperti ini. Lagipula buat apa pake baju rapi-rapi kalau penakut,
mana taruhanmu?" tanya seorang pria
amu punya berapa koin ema
jawab pria yan
n menaikan harganya ke dua puluh lima, bagaimana? Soalnya
n sebaiknya pergi sana," ej
t sih bilang saj
oin emas, kalau kamu kalah mau bayar da
paling luas yang ada di sebelah barat Pasi
a?" tanya pria
iapa pemilik kebun singkong yang luas itu. Sekarang ayo keluarkan saja koin emasnya," tukas Indra sambil tertawa lebar.
irnya sesuai dengan perkataan Indra, pendekar itu menang melawan pendekar pertama, tapi kalah oleh pendekar kedua. Tujuh pria berbaju rapi it
arang aku pergi dulu untuk mengikuti say
dekar ya?" bentak seor
!" timpal yang lainnya. Indra lalu
uhan kalau nggak mau jatuh miskin!" ledek Indra. Seorang pria berbaju rapi langsung berlari hendak menghajarnya. Tapi Indra langsung melom
hanya menjulurkan lidahnya dan memukul-mukul bokongnya ke arah para pria berbaju rapi yang tampak memakiny
lihat tingkah lucu Indra, mereka pikir Indra bertingkah
u, silahkan pertarungan kedua dimulai!
buhnya tampak lebih tinggi dari Indra, mereka langsung memberikan salam khas pendekar de
depan, kepalan tangan kanannya di depan perut secara horizontal lalu telapak tangan kirinya yang terbuka berada di depan leh
ambu