MENGGODA MANTAN ISTRI
aima
n balutan jas hitam tersenyum remeh memandangnya. Seorang mantan suami yang sudah menceraikan
yang kau berikan!" maki Vale sambil melemparkan amplop
erti itu langsung buka suara. "Anda bisa saja menolaknya Nona Valeria, tapi bagaimana dengan
k tahu tentang masalah keluargaku. Sekarang pe
gisyaratkan tangannya agar jangan bicara. Alan memajukan pu
pi bagaimana dengan Ayahmu dan nasib perusahaan kalian yang sedang di demo hampir seluruh karyawan. Bag
eh Valeri ke wajahnya. Dia meletakkan amplop berisi uang itu
u dan mantan Ayah mertua harus meninggalkan rumah i
esal Alan berdiri dari duduknya, tersenyum tipis menatap V
nanti malam ke tempat yang sudah dipesan tuan Alan. Nanti akan ada sopir yang akan menjemput Anda. Nona, to
a yang sudah lebih dulu pergi k
nkan, dasar buaya laut. Oh, astaga kenapa nasibku seperti ini," keluh
rahat di kamarnya. Tiba-tiba pintu
To
To
ngaku dari Bank ingin mene
tidurnya. "Ya! Aku akan turun tolong tunggu sebentar," sah
ah datarnya menatap dua orang kar
k, ada keperluan ap
untuk menemui anda agar secepatnya keluar d
k pernah menjaminkan rumah ini kepada pihak
ank. Rumah ini dijaminkan dan beberapa mobil juga Nona. Ini b
a melotot kaget melihat nama Bank yang tertulis. "Bank ALAN CC," gumam Vale.
belum dibayarkan sudah terlalu lama. Dan saya ditugaskan untuk menyita rumah ini. Tapi ada
entah kemana sudah seminggu tidak bisa dihubungi. Sejak
u sendiri yang akan menghub
kami permisi,"
Ayahnya. Sayangnya nomer telpon yang dia hubungi tidak aktif. Hatinya dibua
tuntutan karyawan yang berdemo hampir setiap hari diperusahaannya.
up kalau seperti ini. Apa harusku lepaskan saja semua yang sudah Kak
sedang mendengarkan laporan dar
kabar lagi tuan. Menurut informasi terakhir yang saya terima tuan Satia tidak pernah terlihat keluar setelah ma
a. Kalau sampai Vale tahu mantan istriku itu pasti sangat kecewa. Karen
inkan. Apa mereka masih h
ua itu masih hidup jaga dia untukku. Tapi kala
imana dengan Nona Violet
muinya. Jangan sampai dia menunggu,"
a akan meny
ju kamar Violet, Weni berpikir keras memikirkan tuannya. Sangat sudah jelas kalau tuannya itu masih mencintai
matre dan manipulatif. Hanya modal membuka kaki lebar saja sudah bangga. Tapi dasar Tuan Alan juga aneh setelah mendengar
dan lebih memilih Violet. Entah sadar atau tidak hanya satu kamar utamalah yang tidak boleh dibuka selain dirinya
kali ini. Maaf kalau aku harus
hari ke
perusahaanku. Apa aku harus menerima tawaran gilanya menjadi kekasih gelapnya? Akh!... Rasanya inginku tonjok sa