Jeratan Cinta Kakak Tiri
Luna berkata, "Jika Ibu dan Paman merasa ini yang ter
ta, terharu setelah mendengar perkataannya. Sementara Reno
Aku ingin menikahi Ibumu memang untuk membuat
u tidak ingin memaksa kalian," tanya Diana menatap Reno yang sejak tadi me
jawabannya. Bagaimana gadis itu bisa tersenyum sekarang? Reno sama sekali t
endukung," jawab Reno berusaha kuat menah
atan mereka dan cukup menjadi adiknya. Maka Ren
iadakan sesederhana mungkin karena Diana dan Lucas sama-sama tidak menyukai pesta, kemudian mere
lagi. Tinggal di apartemen juga lebih efisien, lebih dekat ke kantor." Ya, Reno tidak mau membuat semuanya l
ungguh sebenarnya ia tidak bisa akting berpura-pura
let sebentar." Luna rasa ia
akunya berdering, Reno mengangkat sebelah alisnya ketika melihat nama pemanggil di layar pon
luar, pria itu lalu menarik tangan Luna dan membawa gadis it
seolah-olah kita baru bertemu dan menyetujui pernikahan orang tua kit
adi. Dia memukul dada Reno dan terisa
ku dan kau saling mecintai. Tapi, Luna... kau baru saja mengacaukan pertemuan keluarga ini. kau menyetujui
berlinangan air itu terus menatap mata tajam pria di hadapan
ya. "Jangan menangis, please..." mohonnya le
ebih tua dariku, aku tidak ingin kau menjadi
n yang sejujurnya pada mereka, tapi kau memotong
eno. Apakah kita berhak menolak? Mereka lebih dul
Luna. Tapi, bagaimana dengan perasaan yang tela
ajah bahagia Ibuku setelah 15 tahun. Bagaim
Luna, sementara mata tajamnya kemudian menatap mata hazel gadisn
," lanjut Luna dengan air mata
gin sekali ia menarik Luna ke pelukannya atau mengecup bibir Luna agar gadis itu berhenti terisak. Namun, dia tidak berani melakukannya. Reno t
tepat untuk membangun masa depan, mengapa takdir sekejam ini mempermainkan perasaannya? Gadis ya
gat
an kita berhenti disini. Aku akan menjadi kakakmu dan kau akan menjadi adikk
annya. Pelukan pertama dan mungkin terakhir? Dan untuk pertama kalinya
t sekali, ini
san takdir jika sosok yang berada dalam deka
is itu memastikan wajahnya cukup baik dengan membenahi sedikit riasannya. Mereka tidak mau orang