icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JEJAK DI BALIK KEBENARAN

Bab 4 Penyelidikan Dimulai

Jumlah Kata:1916    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

ung. Ia terus mengirim laporan tentang Rina, dan Arman berharap ada sesuatu yang bisa menenangkannya. Meskipun kera

dengar serius. "Arman, saya sudah mulai menyelidiki Rina lebih dalam.

n?" Arman bertanya dengan j

kamu. Saya juga mendengar dari salah satu teman dekatnya, Lila, b

gnya. "Gelisah? Apakah

satu hal yang membuat saya khawatir. Rina sering kali menerima telepon dari seorang pri

ai bergetar lagi. "Apa k

Jika kita bisa menemukan siapa dia, kita mungkin bis

u segala sesuatu tentang dia," Arman berkat

a yang telah terjadi. Ia berusaha untuk tidak membayangkan Rina bersama pria lain, tetap

TV. Rina terlihat santai, tetapi Arman merasa ada jarak yang menganga di a

elepon tadi?" Arman bertanya, berusa

n outing," jawab Rina sambil tersenyum, tetapi

mu bersenang-senang," balas Arm

a. "Saya berhasil menemukan pria yang sering menghubungi Rina. Namanya Riko,

lebih mengerikan, Riko adalah teman sepermainannya. Arman teringat betapa dekatnya

an?" Arman membalas pesan Sint

dia bisa memberikan informasi lebih lanjut. Kita perlu berha

ko, tetapi dia tahu itu mungkin satu-satunya cara untuk menemu

enerima pesan dari Sinta, ketegangan dalam dirinya semakin meningkat. Dia bahkan mulai memperhati

n. Arman merasa cemas, tetapi ia tidak bisa menolak. Makan malam itu adalah

an duduk di sebelahnya, berusaha tersenyum. Namun, saat Riko tiba, jantung Arman

rmu?" tanya Riko, senyumny

ng bertautan lebih lama dari yang seharusnya. Arman merasakan panas

na, dan Arman merasa semakin tidak nyaman. Seolah ada rahasia

r restoran, Arman merasakan dorongan untuk berbicara dengan Riko

mengajukan permohonan, suaranya terd

kit terkejut. Mereka beranjak ke

ara belakangan ini?" tanya Arman,

"Ya, kami bekerja di departem

padaku?" Arman melanjutkan, berusah

, kami hanya berbicara tentang pekerjaan. Rin

ko. "Tapi, jika ada yang lebih dari itu, a

idak ingin terlibat dalam masalah kalian. Jika ada yan

pit dadanya. Dia tahu Riko tidak memberi tahu semuanya. Ada sesuatu yan

an tatapan penuh rasa ingin tahu. "Kau tampak

rbincang," jawab Arman, teta

uang kerjanya, pikirannya tidak bisa lepas dari Rina dan semua yang terjadi. Ia merasa terjebak dal

ponselnya. Ia melihat Rina terdiam sejenak, matanya bergerak cepat membaca pesan itu. Arman merasakan dorongan untuk ber

antai. "Apa kamu baik-baik saja? Sepertinya a

etakutan di matanya. "Oh, aku baik-baik saja. Hanya sedikit stres d

aku selalu ada untukmu," Arman menamb

tersenyum, tetapi senyumnya terasa dipaksakan. Arman b

emukan sesuatu yang lebih menarik. Rina tampaknya sering keluar be

at membaca pesan itu. "Apa kam

caya. Mereka terlihat keluar bersama di beberapa tempat. Su

tuh. "Apa yang harus aku lakukan? Aku

sedikit lagi untuk mengumpulkan bukti yang lebih konkret. Kamu har

pa pekerjaan di kantornya. Namun, setiap kali ia melihat Rina, rasany

idak bisa menahan diri lagi. "Rina, aku merasa kita harus ju

k. "Kenapa kamu bertanya seperti

es. Aku mendengar beberapa hal dari teman-teman

engan pekerjaan," Rina berusaha menjelaskan, tetapi Arm

ga. Aku bisa menerima apa pun. Yang tidak bisa aku terima adalah kebo

ku... aku hanya merasa tertekan akhir-akhir ini. Mungk

at ia membuka mulut untuk berbicara, ponsel Rina berdering. Dengan c

galihkan perhatian. Arman merasakan pera

membicarakan apa yang sebenarnya terjadi," Arman

penting," ujarnya sambil meraih ponselnya. Arman merasaka

an dengan senyuman yang lebih tulus. "Aku berjanji, kita akan bicara leb

utuskan untuk tidak terlalu banyak berpikir tentang apa pun dan mencoba unt

ut tentang Riko. Aku rasa kita perlu berbicara lan

ertemu?" Arman menjawab, mera

kat kantor Rina? Kita bisa membahas ini

ai, Sinta sudah menunggu di sudut. Wajahnya terlihat

k, tetapi informasi yang aku dapatkan

rtanya, merasa seperti a

engan wanita lain yang mirip dengan Rina. Dan, kebetulan, wa

a berputar. "Apakah kamu ya

pi ini menunjukkan pola yang mencurigakan. Ada kemungkinan

irinya. "Aku tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut. A

an. Jika dia benar-benar berselingkuh,

ian. "Aku sudah siap menghadapi kenyataan. Lebih baik

mikirkan setiap kata yang ingin ia ucapkan kepada Rina. Ketika ia membuka pintu rumah,

?" Arman memanggil, berharap s

secangkir teh. "Oh, Arman! Kam

Arman mengungkapkan, berusaha keras untuk

ina menatapnya den

menunjuk ke sofa, merasaka

ara. "Rina, aku tahu ada yang kau sembunyikan dariku. Aku sudah mende

gungan. "Apa maksudmu? Riko hanya teman kerja,

menyelidiki, dan aku tahu bahwa kau dan Riko seri

tungnya semakin cepat. "Apa kau akan juj

Arman merasakan ketidakpastian semakin menguat. Ia tahu, pada saat ini, mere

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka