icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

OPEN BO

Bab 5 OPEN BO

Jumlah Kata:1137    |    Dirilis Pada: 18/10/2024

ringat membasahi kemejanya. Wajah sedih Laras terus terkenang di pelupuk

Pak Kardi pada seorang laki-laki yang

mbil memegang ca

seorang laki-laki seda

i proyek bangunan di mana Bagas dan Pak Kard

ru?" Fandi bertanya pada mandor yang bertuga

hari ini pun menjawab, "Benar, Pak. Di

harap dia bisa terus giat sep

e arah Bagas yang sedang berteduh bersama buruh la

kamu ini kerjanya di kantor yang ada AC nya, persis Pak Fandi!

saja capek! Saya justru bersyukur bisa dapat kerjaan yang halal,"

ya yakin, Pak Handoko akan kesulitan mengelola banyak pabrik dan perkebunannya

ih berharap bisa bekerja tanpa campur t

mulai membuka nasi bungkus yang tersaji di depannya. Sambil

n. Dari tepi jendela, mata Laras mengintai. Benar dugaann

ia harus per

a, karena jadwal hari ini cukup padat." Jar

n sopir itu menyambar tas yang ia bawa,

pat-rapat. Matanya melirik ke belakang di mana Laras du

Jarwo. Dia keheranan karena sopir menepikan

"Mas Frans yang meminta s

telah Jarwo membukakan pintu. Langkah kecil Laras terayun menuju lo

risi perlengkapan Laras. Semacam pakaian dinas, alat make

n masuk

l

kencang saat Jarwo membukakan pintu sebuah kama

a malam ini. Laras ketaku

ya tunggu di mobil ya, Mbak?" Jarwo bergeg

Suara pintu ditutup dar

kamu L

g Laras nyaris copot. Masih dengan gemetaran, perempuan i

Solo. Saya dengar dari Frans kalo kamu juga berasal dar

nggung. Matanya memandangi soso

wo matang. Tangan, kaki dan dadanya berbulu hitam. Ada janggut tipis-tipis juga di da

mudian dia berjalan menuju ranjang luas di kamar i

teman

l

r kosong di sampingnya sambil duduk di tepi ranjang.

ggu sebentar," kata Laras. Dengan acuh dan berde

al dengan sikap sok jual mahal Laras. Maka dengan

r

Mas B

t Beni mendorong pintu kamar mandi dengan paksa. Di

cuma mengenakan pakaian dalam saja. Laki-laki itu sege

hat wajah lawan mainnya. Sementara Beni yang sudah ber

saya nggak tah

menyeret Laras

dengan kasar. Dengan gairah yang memburu panas, Beni se

aras? Kamu

ok sempit b

namkan miliknya pada Laras. Beni terus mencium dan mengg

g mencuci tangannya. Jam kerja sudah selesai,

ag

a-tiba mem

ak Kardi. Laki-laki paruh baya itu cuma mengangguk meny

agas bertanya dengan sung

ah laki-laki berpakaian rapi yang berdiri

gan tim yang sedang membangun gedung di pusat kot

andi pada Bagas. Mereka bertiga bicara sambil dudu

t mendengar tawaran

enyah menanggapi wajah terkej

Pak Bos bohong?" timp

ambil tersenyum sa

kan pekerjaan ini." Bagas terharu. Dia menyalam

lai besok kamu ikut s

k, P

dapat kerjaan yang lebih baik. Laras pasti sen

riang. Dia tidak sabar ingin segera tiba di rumah lal

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka