RAHASIA DI BALIK CINTA
i dipenuhi dengan bisikan yang tidak mengenakkan. Karyawan-karyawan di sekitarnya saling memandang
ereka, yang awalnya hanya iseng dan dianggap sebagai pelarian dari kebosanan, kini telah berubah menjadi sesuatu yang lebi
g dilemparkan rekan kerjanya, termasuk Raka, yang sepertinya menyimpan rahasia tentang hubungan mereka. Adrian merasakan gelombang k
Datanglah. Aku butuh melihatmu." Pesan itu membuat jantung Adrian berdegup kencang. Dia tahu bahwa bertemu Siska di
wal. Dia menuju kafe, berusaha menenangkan diri. Setibanya di sana, Siska sudah menunggu di sudut, me
menyapa dengan senyum menggoda. "Aku s
asaan bersalah yang menggerogoti hatinya. "Aku tidak b
Tapi aku tidak mau kehilanganmu. Kita bisa mencari cara agar
dak pernah dia inginkan. "Siska, aku punya istri. Dan meskipun semua
enar-benar ingin mengakhirinya?" Siska menga
samanya, perasaan bersalah terhadap Maya terus menghantuinya. "Aku tidak tahu. M
udah terlibat dalam ini. Mungkin sudah saatnya kamu juju
a ketika dia dan Maya baru menikah. Senyuman, tawa, dan janji-janji yang mer
perlu mempertimbangkan untuk mengakhiri ini," ka
uskan perasaannya terhadap Maya, maka hubungan ini tidak ada artinya. Tetapi dia ju
hat sedang berbicara dengan akrab. Ketika mereka melihat Adrian dan Siska, mereka berbisik dan saling memanda
?" Tanya Siska, menyadari p
rtekan," jawabnya, mencoba tersenyum
mereka tidak akan bisa tersembunyi selamanya. Jika dia tidak segera mengambil tindakan, bisa jadi
ri perang. Maya sudah tidur ketika dia tiba, tetapi wajahnya tampak damai, sep
wa dia harus jujur dengan dirinya sendiri dan dengan Maya. Jika dia
nkan semua keraguan dan ketakutan yang mengganggu pikirannya. Saat melihat Maya yang sedang tidur, dia me
ia ingin mengakhiri kebohongan ini sebelum semuanya terlambat.
cemas. "Tentu, ada apa?
in aku bicarakan," jawab Adrian, mencoba untuk ter
icara. Adrian menghembuskan napas dalam-dalam. "Aku tahu akhir-akhir ini aku tampak
g. "Apa maksudmu? A
ersembunyi di dalam hatinya. "Aku... aku merasa kita sudah jauh dari satu sama
esap dalam raut wajahnya. "Apa
ya. "Siska. Dia seorang rekan kerja. Kami... kami t
uk memahami. "Berapa lama ini terja
imu, tetapi aku tidak bisa terus hidup dalam kebohongan. Aku meras
mulai berputar. "Adrian... aku tidak percaya ini. Kita telah bers
ita sudah berusaha untuk menjadi pasangan yang baik, tetapi aku merasa
a bisa kau melakukan ini padaku? Aku sudah memberikan segalanya untuk ki
n, dan aku tidak ingin menyakitimu lebih jauh. Tapi aku tahu sekaran
ati oleh orang yang seharusnya paling dia percayai. "Apa kau ma
mu, Maya. Aku tidak ingin kehilanganmu, tetapi aku juga tahu bahwa aku
tersedu, "Aku butuh waktu untuk mencerna semua ini, Adrian.
aku akan ada di sini untukm
ian dengan pikirannya. Dia duduk di tepi tempat tidur, merasakan kekecewaan dan kebingun
n telah menghancurkan segalanya, tetapi dia juga tahu bahwa dia tidak bisa terus hidup dalam kebohon
ta perlu berbicara. Aku tidak bisa melanjutkan seperti ini." Dia tahu bahwa keputusan i
mua informasi yang baru saja diterimanya. Dia melihat foto-foto mere
tu yang besar, dan ketika mereka bertemu di kantor, dia melihat keraguan di wajah Maya. Dalam ha
ka saat mereka berpapasan di lorong. "Jik
an jalan yang sulit, dan semua pilihan akan memiliki konsekuensinya. Kini, dia harus mencari tahu apakah dia bi
ambu