Bidadari Surga Milik CEO
ajah manis wanita yang
na kepalanya terbentur kaca mobil dan tergores hingga dia harus di jahit sedikit di b
aga Mba Ghina," tanya Akbar yang tidak te
embali ke sini bawakan pakaian ganti, untuk saya dan wanit
untuk pulang dan berjanji akan kembali be
*
epalanya terasa sakit terlebih pada
tt!" ri
a-mata untuk wanita itu saja, tapi dia mempertimbangkan kenyaman dirinya. Ada sofa panjang dan fasilitas televisi serta jaringan
r," ucap Zalman. Pria itu langsung menekan to
s pun datang. Seorang dokter jaga dan
g? Mual?" tanya dokter itu sambil memeriks
memegang keningnya. Tapi dengan sigap suster men
karena sobek terkena pecahan kaca mobil. Setelah ini akan saya jadwalkan pemeriksaan MRI
hina karena dia memikirkan biayanya. Pemeriksaa
tapi saat dia hendak turun dari brankar itu tubuh
ina masuk dalam pelukannya. Tatapan Zalman dan aroma
," ucap Zalman, membantu Ghi
ap
masih harus di rawat beberapa hari
dia memang butuh istirahat dan perlindungan. Rumah
*
itu pergi, keheningan meny
berdeham meme
Alaric Zalman Maheer, Anda bisa p
ina Ulya Syarif
ia yang meninggal itu apa ada hubungann
mbola tidak percaya dengan
meninggal
ama wanita itu adalah s
tar pulang ke apartemen," ucap Ghina dalam isak tangisny
ik taxi online?"
mobil sempat oleng dan naik ke atas trotoar, setelah itu tidak ingat lagi, dan tiba-tiba terbangun di sini," tera
jantung dan mobilnya menabrak tiang listrik. Pria itu meninggal
mulutnya denga
Ghina khawatir dan merasa bersa
ngurus dan jenazahnya sudah di bawa oleh keluarganya." Itu yang Zalman ketahui dar
*
a ulahnya, membuat supir tax
tar sehari sebelum kej
shba
jalan dan duduk manis di salah satu sofa yang ada di tengah ruangan itu. Menunggu seor
nta menunggu sebentar. Sesekali wanita itu menghisap rokok elektrikny
di penciuman Ghina. Wanita itu merasa terpanggil
a dan mulai menghisapnya setelah alat itu dinyalakan. Ghi
an menghampiri Ghina lalu dia duduk di sofa spesialny
engan maksimal karena dia salah satu klien royal yang kita punya," ucap Lira-
?" tanya Ghin
ut dengan rumor yang simpang siyur itu?" cecar Lira, menghisap kembal
nuntutnya untuk berani, bukan hanya berani melayani semua pria hidung belang itu tapi berani mengh
rinya sedang berada di luar negri. Apa yang menj
ni." Ghina berdiri kemudian menghampiri Lira dan menci