Ayah CEO Pengen Pelukan
Nadia akan bekerja sudah menyediakan tempat tinggal untuknya. Bagas datang ke bandara untuk menjemput Nadia dan Jaya. Selain itu, ia bahkan
engan mudah. Aku tidak mengerti mengapa kamu pergi bekerja di Grup Gumelar. Apakah kamu tidak tahu betapa sulitnya men
mbil tawaranmu, kamu akan terus menerus
embawa dompetnya sambil berpegangan tangan
agimu untuk mendapatkan pacar? Aku sudah cukup l
, mungkin kamu bisa menjadi
a tidak cukup berani untuk mengucapkannya pada Nadia. Bagas membenci dirinya sendiri
ya ke sekolah dasar yang sudah dia hubungi sebelumnya. Dengan senang, sang kepala sekolah dan guru kelas turun tangan secara langs
ingin mengatakan sesuatu, tapi putranya sangat dewasa untuk ana
aku. Hari ini adalah hari pertama Mama bekerja. Mama harus me
amu anak
elah tiba, Nadia terus memikirkan bahwa presiden perusahaan yang terkenal ini memiliki selera yang bagus. Sel
a berjalan di atas
di depannya yang berjalan dengan cepat di atas lantai itu sampai seperti sedang terbang. Nadia menggertakkan gi
nar harus terjadi padaku
menutup matanya rapat-rapat dan bersiap untuk jatuh. Tapi
dia merasa bahwa pria yang m
ir oleh pengukir yang handal. Saat Nadia mencoba memikirkan di mana ia pernah melihat pria ini sebelumnya, pria itu dengan
udah selesa
gugup mencubit tangannya. Langsung berdiri tegak
a kasi
mpu menenangkan diri
melihat Nadia sebelumnya. Dengan cemberut,
wanit
nya dengan sua
u saja lulus dari Universitas Manhattan bulan lalu.
erdua. Kresna hanya sedikit mengangkat alisnya,
dia dan ia dipermalukan seperti ini di depan Kresna Gume
gga dirinya hampir menangis. 'Jaya, sepertinya ibumu tidak b
Gumelar menatapnya dari atas ke
esna mendengus
akkan giginya. "Saya bisa membuktikan kepada Anda b
n kesan pertama yang buruk bagi Anda. Tapi saya percaya Anda adalah orang yang mampu menentukan orang berbakat
!' Kresna menatapnya sekilas, lal
a membuktikan perka
h ke belakang. Nadia terkejut. Berhati-hati dalam melangkah, akhirnya Nadia bisa
aneh dan tak asing di dalam dirinya. Tetapi, karena Nadia adalah direktur, ia memiliki banyak pekerjaan yang harus dil
pagi saja, ia sudah sangat paham akan semua bisnis Departemen Pemasaran yang berada di bawah pimpinannya. Nadia mengadakan rapat dengan semua staf, dan men
memimpin departemen tersebut. Ia tegas dalam berbisnis dan berhasil memenangkan banyak kesepakatan di bulan pertamanya bekerja, hal ini membuat semua orang di perusaha
uksesan serta kata-kata pujian yang
tertua dari keluarga Nismara, Nadia sering bertemu banyak orang selama acara sosial sambil terseny
eksekutif senior perusahaan menari di lantai dansa. Melihat
r. Jangankan dia, bahkan Kresna pun juga tidak bisa merusak semangat pesta ini. Nadia secara diam-diam melirik Kresna yang berdiri di sampingny