icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jatah Malam Untuk Mertua

Bab 5 Merayu Calon Menantu

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 31/08/2024

hi oleh kehangatan pagi yang diberikan oleh Dinda, namun dia segera fokus pada pekerjaannya. Tak

Pak Bram sambil duduk di ku

a,"Selamat pagi, Pah. Kabar baik, seperti biasa.

ersenyum l

da. Tinggal menghitung hari saja, kan? Papah hanya ingin mem

rsiapan sudah hampir selesai. Tingg

enang mendengarnya. Tapi, ada satu hal lagi yang

a dengan perhatian

rsinya, ekspresinya seri

bangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dinda bekerja di rumah sakit y

i paham ke mana arah

apah bisa memberinya posisi yang sesuai dengan keahliannya. Selain itu, dia juga bisa lebih dekat dengan r

di rumah sakit yang lebih dekat tentu akan menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka berdua. Selain itu, dia juga mem

yang bagus, Pah,"

u jauh, dan aku juga merasa lebih tenang jika d

setuju. Papah akan berbicara dengan Dinda tentang hal i

akan bicara dengannya n

menepuk bahu Leo deng

bil keputusan yang bijaksana. Segera setelah pernikahan, kita aka

kantornya, Leo segera meraih ponselnya dan mengirim pesan kepada Dinda. Dia merasa sependapat dengan saran ayahn

mpat Bapak bertugas? Bapak ingin bicara sesuatu yang penting denganmu. Aku ju

onsel Leo berbunyi, menun

jam makan siang. Aku juga penasaran apa

tahu bahwa Dinda selalu terbuka untuk diskusi, dan di

*

menuju rumah sakit tempat Pak Bram bertugas. Begitu dia sampai di sana, dia di

ya dengan senyum ramah ketik

ih sudah meluangkan waktu untuk da

-apa, saya senang bisa ke sini,

an Leo tadi pagi tentang pekerjaanmu di rumah sakit. Kamu tahu, Leo sama bapak sangat menghargai dedikasimu sebagai dokter. Namun

mendengarkan denga

cok di sini, dan bapak bisa memastikan kamu mendapatkan lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu, jaraknya jauh lebih

ni, namun senyum Pak Bram yang

mbangkannya dengan serius. Memang, selama ini saya merasa perjalanan cukup melelah

n besar, Dinda, jadi tidak perlu terburu-buru. Pikirkan baik-baik, dan bicarakan

aya akan membicarakannya dengan Leo, Pak. Saya juga setuju bahwa bekerja lebih

a kamu setuju, kita bisa mengatur transisi secepat mun

g begitu perhatian. Dengan keyakinan yang baru, Dinda merasa

ngan, seketika pak Bram membawa aura wi

Pak Bram deng

tidak menentang pernikahan kalian. Namun, ada satu syarat yang harus kau penuhi jika benar

yembunyikan kegugupannya,"Apa pun sy

a dingin di mata Dinda,"Syaratnya sederhana. Setela

nak, otaknya berputar untuk mencerna

tanyanya, suaranya h

k Bram dengan tegas, pandangan matany

ikku juga. Kalau kamu menolak, bapak akan memastikan pern

takutan melihat calon mertuanya

yang berwarna putih, dia ters

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Syarat Nikah Yang Sulit2 Bab 2 Kemesraan di Mobil3 Bab 3 Godaan calon mertua4 Bab 4 Mengintip5 Bab 5 Merayu Calon Menantu6 Bab 6 Gejolak Birahi7 Bab 7 Calon Mertua Sangean8 Bab 8 Disuruh Menginap Lagi9 Bab 9 Melawan Godaan Nafsu10 Bab 10 Sentuhan Lembut Dinda11 Bab 11 Rayuan Pak Bram12 Bab 12 Syarat Yang Berat13 Bab 13 Mengajak Ke Hotel14 Bab 14 Kehangatan Di Ranjang15 Bab 15 Hasrat Membara16 Bab 16 Gesekan Kenikmatan17 Bab 17 Interogasi Bu Mela18 Bab 18 Calon Mertua ngajak VCS19 Bab 19 VCS Sampai Croot20 Bab 20 Dingin Membutuhkan Kehangatan21 Bab 21 Main Jarak Jauh22 Bab 22 Kesempatan Pagi hari23 Bab 23 Dituntaskan Dengan Tangan24 Bab 24 Tekanan Dari Pak Bram25 Bab 25 Hampir Ketahuan Selingkuh26 Bab 26 Jujur Atau Tidak27 Bab 27 Ngajak Tidur Bareng28 Bab 28 Nafsu Dalam Pelukan29 Bab 29 Bu Mela Butuh Kehangatan30 Bab 30 Saling Menikmati31 Bab 31 Saling Menuntaskan Hasrat32 Bab 32 Malam Yang Penuh Nafsu33 Bab 33 Pelukan Membawa Birahi34 Bab 34 Jilmek Enak35 Bab 35 Croot Nikmat Bersama36 Bab 36 Rayuan Panas Bu Mela37 Bab 37 Pernikahan Digelar38 Bab 38 Malam Pertama39 Bab 39 Desahan Pengantin Baru40 Bab 40 Hardcore41 Bab 41 Bu Mela Mengintip42 Bab 42 Mertua Penggoda43 Bab 43 Genjotan Pagi Hari44 Bab 44 Persiapan Bulan Madu45 Bab 45 Birahi Dalam Pesawat46 Bab 46 Saling Memuaskan Dalam Perjalanan47 Bab 47 Keintiman Di Bali48 Bab 48 Rayuan Suami Nakal49 Bab 49 Sensasi Berbeda50 Bab 50 Bu Mela Menagih Janji Kenikmatan51 Bab 51 Sepong Sampe Mentok52 Bab 52 Leo Menggenjot Dengan Brutal53 Bab 53 Kenikmatan & Janji Panas54 Bab 54 Nafsu Birahi Pak Bram55 Bab 55 Genjotan Pak Bram56 Bab 56 Dinda Kesakitan Digenjot57 Bab 57 Croot Dalem Enak58 Bab 58 Sama-sama Selingkuh59 Bab 59 Pak Bram Bertambah Buas60 Bab 60 Gesekan di Dada Nikmat61 Bab 61 Pak Bram Ingin Menghamili Dinda62 Bab 62 Birahi Liar Bu Mela63 Bab 63 Dinda hamil, Leo gelisah64 Bab 64 Leo Menjodohkan Rudi dengan Mertuanya65 Bab 65 Dinda Semakin Manja66 Bab 66 Hamil pun Digenjot67 Bab 67 Dinda Ketakutan68 Bab 68 Bu Mela Menikah, Pak Bram Dijodohkan69 Bab 69 Kebahagiaan & Keintiman ++