icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Penggantiii

Bab 5 Umi

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 09/08/2024

an dari mana." Umi menggelengkan kepala sembari menutup

h kita sendiri." Kyai merangkul lembut bahu istrinya dengan sesekali

a. Walaupun ada perasaan yang sangat bersalah karena di

k mengubah semua perasaan putrinya sekarang. Mungkin ... dengan keadaan seperti ini,

! Tetapi ... ntah mengapa lagi-lagi rasa kekecewaan itu selalu datang menghampiri. Apa lagi jika ingat dirinyalah yang memaksa Hanum un

gakan, putri yang selama ini dia jaga kebahagiaannya dan putri yang selama ini mati-matian dia menghidupi dari seluruh

am lalu dengan cepat menyeka air m

sana ruang pemulihan, akhirnya melangkah gontai mendekat pada ranjang Hanum

tak nampak juga tanda-tanda kesadaran itu. Sampai disaat Ustadz Riza mencium

tadz Riza bersemangat menanti Hanum membuka mata. Meski kecemas

kedingan, padahal suhu tubuh dan ruangan tidak lagi memakai Ac atau pun kipas angi

ng, dia merasa kedinginan padahal suhu ruang tidaklah dingin! Mana lagi

"A-aku ada dimana?" tanyanya lagi, kali ini Hanum

bibirnya lalu menoleh

baru saja menjalani tindakan operasi

r berhenti menatap pada suaminya. Wajahnya bingung sekaligus panik, ketika ia m

" Hanum memicit keningnya. "Memang aku baru saja m

gh

, bibirnya kelu seakan kaku dibuat oleh keadaan. Jemariny

." Ustadz Riza melangkah gontai hampir terjatuh meninggalkan ruangan itu

engapa hatinya terlalu sakit melihat sang istri terbaring lem

gh!

eri tahunya. Sontak Ustadz Riza langsung beranjak dari kursi yang barusan i

ngah duduk di atas ranjang air mata bercucuran menata

gkram perutnya dan tak lama kemudian darah s

semuanya terdiam tidak ada yang berani membuka suarah sepatah kata pun. "Sia

i mencoba menenangkan, tetapi juga iku

ut selang infus yang tertanam di pergelanga

meski nyeri di perutnya sangatlah dahsyat, namun ia tetap mem

ku!" racaunya sembari tetap terus

emberhentikan langkahnya, teta

num dengan tatapan kosong, dia benar-benar rapuh. Harapannya j

ambil rahimku kembali, Mas." Hanum berkata keras menatap lurus ke arah Ustadz Riza menjerit sejadi-jadin

sudah berdoa setiap hari ya Allah, tapi nyatanya

Kyai keras tidak sen

aku telah berdoa, namun tidak dikabulkan, Kan?" sahut Hanum beruraian air mata. "Itu kan yang Abi selalu katakan pada Hanum? Apa selama ini Hanum tergesa-gesa, Bi? Apa selama in

jawab kan?" tanya H

ganku atau Nadin yang kamu anggap terbaik untukmu dibanding aku, yang cintanya melebihi aku, yang kesetiaannya melebih

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka