Bak Kelinci
Ucap penghulu di ikuti d
ujaan Ibu selama Ibu menjanda. Umurku belum genap 5 tahun waktu
n Aku mempunyai Ayah baru. Senang sekali rasanya, set
ah hilang karena perceraian, saat umurku belum genap
mpelai, Tinggallah kami bertiga di rumah. Rumah bambu
sendiri, Erni tidur bareng ibuk ya.
Tidur sana sendiri, Ibuk tidur dengan Ayah. Ntar Ay
uk ... "
akutan. Aku kembali ke kamar, dengan kelambu lusuh dan langit
antu ... ihh ... seremnya. " Ucapku dalam hati m
bambu rumah, dan lubang hidung yang mengh
paran karena melihat ayah baruku s
sudah minta makan saja, anak gadis itu b
ahutku sambil pe
ah merah itu, dan menyuci p
ambil menyodorkan pi
lu. Habis itu langsung nyuci baju mu ya !
asanya, namun jika menolak p
k ... "
tiap ember yang kutimba, kutuang ke bak mandi. menghit
ng kucuci semua pakaian kotor. Se
kali. Kututup pintu kamar mandi yang hanya
nyi pintu kamar mandi yan
erdengar suara pelan te
t mendengar suara ayah, yang m
at sudah tak ada ayah, syukur lah. Takut rasanya
" tanyaku berharap ibu mema
i makan siang." Jawab ibu ketus yang sedang sibuk m
... Erni
Ibuk capek ... oh iya habis makan kamu, ibuk
.. " jawab
lebih menyayangiku di banding ibu. Sebelum ibu menikah pun, aku bersama nene
~~
ngemasi seluruh pakaianku, dan membawaku ke rumah barunya. P
an aku, masih bersekolah di sekolah dasar kelas 2. Yang ke
armu. "
ya dipan kayu beralask
da kasur buk
iya jadwal kamu di rumah ini, sudah ibu
ibu maksut, " t
mar. Ada kertas yang menempel be
, menyuci semua pakaian kotor, Jangan berangkat sekolah, jika tugasmu belum kelar.
berubah, huh " ucapku
kali. Namun harusku tidurkan mata ini, takut
bunyi, sepertinya ibu yan
il air, dan membawanya ke kamar mandi dalam. Ember cat besar kut
semua pakaian kotor lalu kucuci buru buru, takut aku t
dang sibuk
lan itu jatuh, tepat di belakangku, t
injaknya tubuhku, dibentu
tak becus Er ... Adikmu sampai
.. aku tak t
lawan .
a gagang lap pel tadi. Lalu di sodok nya ke mulu
sengaja. " ucapku men