Ghost Hunter
telah dilaksanakan dengan baik. Kini sudah memasuki malam Selasa, waktunya Yog
anak-anak melakukan penelusuran dengan sepupunya yaitu ki Age
lain menemui di rumahnya yang
, suasana mencekam menyelimuti danau ini. Sempat berembus kabar, bahwa di danau ini telah terjadi perahu
diamannya ki Ageng, Yogi dan kawan-kawa
n-tanaman yang mempunyai pohon pendek seperti pepaya dan delim
di teras depan sambil ngopi yang masih mengepul asap pana
Ageng, silakan duduk dulu." S
sedang nyantai di teras." Ucap Yogi sambil menghampir
Ki Ageng, Yogi pun duduk
a, ngopi dulu dan makan bakw
malam , sekarang kita ngopi dulu sambil m
datang dari arah dalam rumah istrinya Ki Ageng dengan membawa nampan yang berisi
a." Ucap istrinya Ki Ageng hendak be
ibu atas jamuan
k Yogi sa
*
telah menunjukkan pukul 11 malam. Ki Ageng lalu beranjak dari kursi goyangnya d
kul 11, mari anak-anak kita
Yogi dan kawan-k
ng lainnya menyusul sambil membawa senter dan membawa
*
Ageng hingga yang paling belakang. Tidak memakan waktu lama, rombongan Ki Ageng pun telah
arah danau terd
aaaak
ti ada ikan besar yang m
pai berkata yang dapat melanggar." Ucap Ki
ya, Ki ?" tanya
uman ikan penghuni danau ini." Uca
n apa dan tidak fokus akhirnya pikiran kosong. Siluman
? Mau celaka ? Hahaha." tanya siluman ikan yang
gu kalian, kita Cuma numpa
nkan sesuatu kan untuk kam
bupaten sebelah yang selalu tenggelam disini apa
tu ulah kami mau b
h apa yang membuat kalian begitu den
yang mencintai seorang gadis warga kabupaten sebelah
ada keturunannya hingga tujuh turu
au ini banyak merenggut korban?
ini, jadi siapa pun warga keturunan kabupaten se
itu perma
win, Edwin pun lalu terbatuk-batuk dan mulai sadar dari kerasuka
geng yang telah diberi mantra-mantra supaya mak
au ini sering memakan korban terutama warga kab
kan ada saja yang menjadi korban, tet
juga harus, tetap ha
akin mencekam juga semakin sepi. Akhir
yuk. Semakin malam suhu
kita pulang sekarang, jalan
ang lain lalu meninggalkan danau
h mulai mengantuk dan badan juga sudah lelah. Besok pun harus berangkat
ambil memegang senter yang dibawanya. Beberapa menit kemudian, Ki Ageng telah sampai menuju rumahnya. Kar
ian mau mampir dulu atau tida
kita langsung pulang saja ya ki." Ucap Yogi menol
nya, aki masuk dulu ke dalam rumah, karena suhu udar
ya." Ucap Yogi dan k
hanya tersenyum dan se
*