Agenda Mertuaku Di Hari Minggu
kali kamu menjenguk ibu . Arga juga belum pernah sekalipun ke rumah ibu. Kal
enjadi beban pikiran ibu. Apalagi ibuku hanya tinggal bersama Bi
ibuk bekerja saja. Kalau libur dia pakai untu
n seperti orang - orang, kumpul dengan anak dan menant
. Aku udah kangen banget nih dengan masa
aan, agar ibu tidak penasaran dan
ibu juga udah masak makanan kesukaan kamu " jawab ibu s
u nantinya mas Arga dan ibunya pulang tanpa ada makanan untuk m
rumah ibu. Masih ingin bermanja-manja dengan wanita yang tela
cet. Karena biasanya di hari Minggu seperti ini banyak orang keluar untu
pukul sepuluh. Ponselku juga berkali-kali berdering. Aku melihat ada nama mas Arga.
h terparkir di depan rumah. Tidak tahu mengapa mobil itu tidak dimasukkan ke dalam garasi
s - was aku pun melangk
rga yang ternyata sudah berdiri di ruan
dari pasar " jawa
menikah. Harusnya mengurus suami dan rumah. Baru saja di tinggal sebentar, udah pergi kemana - kema
kangen karena sejak 3 bulan menikah aku baru tiga ka
lum dia keluar rumah. Bagaimana sih kamu ini ? masak seperti itu saja tidak tahu. Apa nggak pe
engapa dia harus membawa ibuku saat marah. Tidak mengapa jika dia ingin melontar
Arga hanya diam , dia sama sekali tidak membela diriku. Aku akui aku s
ng belanjaan kamu. Aku nggak mau ibu marah lagi k
mobilnya ke dalam garasi. Aku benar - benar tidak me
reka berdua terlihat begitu menyayangi ku. Ibu mertua juga sering menany
g aku merasa lelah menjalani rumah tangga dengan mas Arga. In
hanya nomor terakhir dalam hidupnya. Ya Allah rasanya begitu perih, j
ku usap air mataku, dan bergegas pergi ke dapur. Aku memas
apa dayaku ,menangis ? atau harus bermanja pada mas Arga ,mengadu pada
sak ?" tanya mas Arga semba
jariku teriris pisau. Makanya jad
telah terbalut dengan plaster. Berharap sekali mas
bantuin susun makanannya ke meja makan. Soaln
idak merasa khawatir, atau setidaknya memperhatikan lukaku.