MAFIA DI KEJAR GADIS OBSESI
itan dan suara jeritan itu menggema cukup keras ketika dua orang pria tanpa ampun memukuli tubuh nya dengan tongkat panas. Disisi lai
dalam ruangan itu dengan tampang nya yang datar dan mata nya seakan berkobar di penuhi deng
, agresif dan dominasi nya yang kejam. Dunia berguncang di bawah kekuasaan nya, tid
lah dari bos nya. Justine Roland, pria itu sangat di percayai oleh Alan dan tidak seorang pun kecuali Justine. Seperti sebuah ikatan persaudaraan yang terjalin kare
an untuk menyiksa orang tergantung itu menghentikan tindakan mereka, m
pada seorang bodyguard yang telah memukuli tahan nya itu. Lalu berdiri di depan pria terikat sembari menggulung lengan kemeja hitam nya. Jari - jari kekar
hasia itu?." Tanya nya menuntut dengan tegas. "Kau telah menipu
mengarahkan ke arah pria itu. "Apa kau ingin mengaku sekarang? Atau kau tern
ketakutan. "Sa-saya telah menyampaikan informasi itu pad
ng keluar dari mulut tahanan nya dan tanpa ragu - ragu lagi, Alan l
nghadapi kematian secara langsung atau neraka penderitaan yang mereka dapatkan." Kata
. Terdapat seorang wanita muda dengan mengenakan gaun terbuka dan sepatu high heels ti
sofa single dan menatap dingin ke arah wan
n dengan sensual mendekati Alan, berlutut didepan
ta muda itu. "Cepat lakukan tugasmu, lalu pergi. Aku
lan sebelum akhirnya sedikit menurunkannya. Barulah setelah itu, ia meraih kejantanan nya dan akan me
tu menikmati permain
n membiarkan wanita itu duduk di pangkuan sembari memasukkan kejantanannya ke dalam kewanitaan. Wanita itu akan
ntuk melampiaskan rasa frustasin
n yang ia kenakan. Pria itu akan langsung menyuruh wanita panggilannya itu pergi
ng celana jeansnya. Melanjutkan langkahnya masuk kedalam lift untuk sam
initasnya merapikan kamar Alan. Dia satu-satunya orang yang di ber
n dan Marie hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, sebelum akh
ir mengalir ditubuhnya yang kencang dan berotot yang dihiasi dengan sixpack. Pikirannya di penuhi dengan pemikiran tentang pria yang telah ia bunuh sebelumnya, ia berusa
ya. Tuksedo hitam bersihnya tergeletak diatas tempat tidur. Dengan gerakan cepat, dia membuang handuknya, membiark
gambarkan kehidupannya, tidak memiliki w
rdiri didepan cermin besar dan teng
ar bersama dengan teman-temannya. Rambutnya yang panjang berwarna kecoklatan tergerai di punggungnya, melengkapi pesonanya yang menawan
semua orang yang ada di sekelilingnya. Dengan penu
beranjak dari kursi mereka masing-masing dan berpel
ak sengaja menatap seorang pria yang menawan di kabin VVIP dan di kelilingi oleh orang-orang yang berpakaian jas rapi. Y
iba-tiba merasa terganggu ketika mengetahui jika
a yang sempurna. Alexa mengaguminya, ia tak sadar menggigit bibir bawahnya yang sensual dan memikat, merasakan s
arap dia juga memperhatikanku." Alexa berbisik pada dirinya sendiri, sembari mengama
t seperti tengah
u dengan cepat membuang pandangan nya dan menghindari tatapan Alan. Namun, Alexa tak bisa menahan
r lupa dengan dunia di sekitarnya. 'Kenapa gadis itu menatapku seperti ini?.' Alan bertanya-
engkan kepalanya sebelum akhirnya kembali memalingkan wajah
itu dan anak buahnya itu berjalan maju, membungkuk badannya di depan Alan. Lalu Alan
asia. "Kemana kalian akan membawa ku, bodoh? Aku memperingati kalian, lepaskan aku
rogasi anda." Salah seorang
maka Alexa akan sukarela pergi bersama mereka karena dia ingin mendapatkan kesemp
antanan ke dua anak buah tersebut. Hingga mereka merintih kesakitan sembari memegangi kejantanan mereka. Alexa juga memukul beb
mengibaskan rambutnya kebelakang dan tersenyum melihat dua ora
enyum jahat pada mereka berdua, lalu merapikan gaun juga rambu
ang rahasia dan mata nya terbelalak kaget saat menemukan anak b
da kalian berdua dan dimana gadi
malu untuk mengakui pada bos mereka, jika mereka baru saja di pukuli oleh seor
kan diam? Atau kalian ingin hu
i bos." Salah seorang anak buahnya men
"Jadi dugaan ku benar, gadis itu adalah mata-mata. Karena gadis biasa tidak akan bisa ber