icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan Dingin yang Membara

Pernikahan Dingin yang Membara

icon

Bab 1 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1578    |    Dirilis Pada: 26/07/2024

esan anggun dan percaya diri. Rambut hitam panjangnya ditata dengan rapi, mengalir lembut di bahunya. Di balik penampilan luarnya y

uka. Dia telah menghabiskan bertahun-tahun bekerja keras untuk mencapai posisinya sekarang. Konferensi ini adalah mome

mpur gugup. Aula besar itu sudah penuh dengan para profesional dari berbagai negara, semua sibuk berbicara dan

*

haan teknologi besar, dia sudah terbiasa dengan acara-acara seperti ini. Namun, hari ini terasa berbed

atnya sukses dalam dunia bisnis. Namun, di balik penampilan luar yang kuat, ada kerentanan yang jarang diketahui orang. Dia telah

an membuatnya berdiri keluar dari kerumunan. Raka tidak bisa menahan senyum kecil saat melihat cara dia memba

*

ti kerumunan, matanya bertemu dengan seorang pria yang duduk sendirian di salah satu meja. Tatapan mereka bertemu sejenak,

itu menawarkan, suar

pi kemudian mengangguk.

dan menyesap sampanyenya. "Saya A

u, mengulurkan tangan

ri sentuhan tangan Raka. "Jadi, apa yang membawa Anda ke

industri teknologi," jawab Raka. "Perusahaan saya

agai manajer proyek di Tech Innovate. Kami juga sanga

ndengar banyak tentang perusahaan Anda. Kalian cuk

"Terima kasih. Kami memang berusaha untuk

membahas berbagai topik, dari teknologi terbaru hingga hobi pribadi mereka. Raka ternyata seorang pengg

momen-momen ketika Raka terlihat canggung, seolah-olah dia menyembunyik

*

ooftop hotel. Lampu-lampu kota yang berkilauan menciptakan suasana yang

ya," kata Aria sambil meli

lalu membuat saya mera

tentang tekanan yang dia rasakan dari keluarganya untuk menikah dan melanjutkan bisnis kel

mereka semakin dalam, dan Aria merasa ada koneksi yang kuat dengan Raka. Mere

uh arti. "Aria, aku merasa ada sesuatu yang

ngnya semakin cepat. "Aku

. Ciuman itu terasa hangat dan penuh perasaan. Mereka berdua te

*

kembali apa yang terjadi semalam. Dia dan Raka telah menghabiskan malam bersama, dan perasaan hangat masih terasa di hatin

ri kedua konferensi, ponselnya

bisa melihatmu lagi hari ini. Bi

lasan. "Pagi, Raka. Tentu, aku

n itu. Mungkin ini adalah awal d

*

at Raka sudah duduk di meja, menunggun

" sapa Aria

cantik pagi ini," kata Raka

terlihat segar," jawab Ar

ncana mereka untuk hari itu. Namun, suasana menjadi c

tikan bahwa kamu merasa nyaman dengan apa

Aku merasa baik-baik saja, Raka. Aku hanya ti

ar-benar menikmati waktu bersamamu dan aku berhar

"Aku juga berhar

ah pesan masuk ke ponsel Raka. Dia melih

i. Ada sesuatu yang mendesak di ka

pi dia mengerti. "Tentu, Raka.

. "Terima kasih, Aria. Aku

r aduk. Dia berharap bahwa pertemuan mereka bukan hanya seka

*

a Raka dan malam indah yang mereka habiskan bersama. Namun, dia juga merasa ada sesuatu yang meng

engan perasaan lelah dan bingung. Dia berharap Raka akan menghubung

bersiap-siap untuk menghadiri gala dinner yang diadakan mala

rikan kesempatan untuk bertemu dengan Raka lag

ara dengan beberapa orang. Namun, saat mata mereka bertemu,

ang lebih dari ini semua? Dia mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya dan menikmati malam i

*

k menghadap Raka dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. D

ebentar?" tanya Aria dengan

kemudian mengangguk. "Tentu, Aria

dengan serius. "Raka, aku merasa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku. Kenapa kam

banyak hal yang terjadi di hidupku saat ini. Aku tidak ingin membuatmu

pa yang sebenarnya terjadi, Raka

idak bisa menjelaskannya sekarang, Aria. Tapi aku berj

rti. "Baiklah, Raka. Aku akan menunggumu. Tap

Aria. "Terima kasih, Aria. Aku berjan

bisa menepati janjinya dan membuka diri. Namun, perasaan tidak nyaman itu tetap me

*

. Dia menatap ke luar jendela, melihat lampu-lampu kota yang berkilauan. Pikiranny

menjadi lebih jelas esok hari. Namun, dia tidak tahu bahwa malam itu hany

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka