icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sepupu Tapi Nafsu

Bab 4 Debt Collector Mesum, 4

Jumlah Kata:1239    |    Dirilis Pada: 13/07/2024

nen, setengahnya tembok dan setengahnya lagi triplek. Kamarku terletak agak di belakang rumah utama, bersebelahan dengan k

dipergunakan untuk memelihara tanaman dan bunga-bungaan. Di sana juga tumbuh pohon belimbing

kan dan dihuni olehku dan seorang cowok mahasiswa

tinggal serumah lagi dengannya. Bibiku sebenarnya sudah cukup tua umurnya kira-ki

bahenol dan buah dadanya yang yang lumayan besar. Beda jauh dengan ibuku yang cenderung tipis. Mungkin aku da

di rumah, karena jika keluar rumah dia selalu berpakaian tertutup. Mendiang suaminya dulu

tuk selalu mencuri-curi pandang. Untung saja aku masih sadar jika dia adalah bibi sepupuku. Buah dadanya yang besar itu juga sering

h sampai di rumah seperti biasa aku sibuk dengan hape buat chat, berselancar di medsos dan sesekali main game. Pintu kamar aku biarkan saja terbuka. Beb

argaku hampir semua memanggilku Jaka, hanya nasa

udah selesai agak si

ersenyum dan meneruskan langkahnya menuju kamar mandi. Dan dari k

ketagihan dan otakku mulai ngeres. Membayangkan Bi Nuraeni sedang berdiri dalam keadaan telanjang bu

papan antara kamarku dengan kamar mandinya. Ternyata ada sedikit lubang tipis

anjang bulat dengan tubuh yang sangat montok untuk ukuran wanita seusianya. Payudaranya sudah agak tu

i menyabuni memeknya. Jari telunjuknya dimasukan berulang-ulang sedangkan matanya tampak terpejam-pejam mungkin sedang me

dalamnya, sehingga memeknya dengan jelas bisa aku lihat dan sontak membuat gairahku menggebu-gebu. Terin

nan seandainya Bi Nuraeni mengetahui apa yang aku lakukan. Semakin lama nafsu birahiku semakin tak terkendali, kepalaku s

itkannya handuk itu menutupi tubuhnya, sedangkan pakaiannya di masukannya ke dalam em

arku dan tanpa berkata-kata lagi aku peluk tubuh Bi Nuraeni dari belakang sambil menarik handu

akaaaa!'' pekik Bi Nuraeni te

n....'' Bi Nuraeni terus meronta dan

. Tangan kananku malah aku arahkan ke memeknya dan kukobel-kobel serta kucolokan

terkamanku, tapi aku tak memberikan kesempatan lagi dan denga

aah aku bibimu sudah tua Jakaaa. Lepasin bibi Jak

bibi nikmatin aja, lagian kan bibi sudah lama gak dientot. Barusan aku lihat bibi mas

ang tahu gimana, Jakaaa aaah?'' hiba Bi Nuraeni namu

n saja, kalau begitu kan orang gak

lajahi semua bagian tubuhnya. Kadang aku elus-elus terkadang aku remas-remas seperti pada pantatnya yan

fkan gerakanku ke bagian-bagian tubuhnya yang dapat membuat gairah Bi Nuraen

ahh...'' Bi Nuraeni mendesah-desah pelan p

pun sudah aku masukan ke dalam mulutnya. Bi Nuraeni ternyata mulai mengimbangiku. Dia membalas c

kolor bola yang aku pakai. Tanpa aku minta Bi Nuraeni menarik ke bawah celanaku hingga kontolku bebas men

u melewati anus. Sensasi seks yang aku rasakan benar-benar lain dari yang lain. Terasa jauh berbeda dengan s

-remas, aku sedot-sedot dan aku jilati sepuasnya sedangkan pada putingnya selain aku pelintir-pelintir, aku hisapi

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka