Immortal and The Beast
ukurlah Kakak
ya dengan wajah cemas, bahkan dia dapat melihat sisa air mata
ore justru membuat Allita m
na?! Selalu saja buat kami cemas!" seru gadis itu begitu
ya. "Maaf membuatmu cemas. Tapi, Allita! Kau tidak seharusnya meninggalkan ibu yang sedang sak
sekali! Jadi memaksa aku untuk menemu
i ruangan Theodore. Mereka adalah Griss yang sekarang lengannya di perban, Vinc
af mengganggu!" ucap Griss mela
datang," ungkap Theodore langsung
nt menghentikan Theodore dengan menyentuh kedua pundaknya. Tetapi Theodore jus
enunjukkan tubuhnya yang memang terlihat cukup bugar,
utuhkan bantuanku," ungkap Myla terlihat cu
kamu akan baik-baik saja jika mereka tahu," l
ikit cerewet, wajar saja, aku selalu membuatnya
eru Fana sambil merangkul tubuh Allita dan
a kelompok kami. Bagaimana? Apa kamu mau?" Kedatangan Griss dan teman
ngga Theodore tidak bisa melewatinya. Lagi pula mereka adalah o
'Kakak'!" seru Fana dengan riang. Bahkan dia begitu c
uk merayakan anggota tim baru mereka. Setelah selesai, semuany
gan, namun sepanjang perjalanan pulang Allita terus diam, begitu juga dengan Theodore, s
p berwarna coklat yang berisikan uang yang cukup banyak, bayaran akan memb
kita!" lanjut Theodore menarik All
? Kita tidak punya makanan," ungkap Allita dengan nada
membuatmu dan ibu terus makan enak," ungkap Theodore penu
an itu. Dia mengingat semua kesulitan dalam keluarganya, yang bahkan tidak mampu membel
a, tepat di depan gerbang rumah berlantaikan dua yang begitu mewah dengan halaman luas dan dua mo
odore tetap tenang dan menyatakan kedatangannya untuk menemui Nyonya rumah
menyebalkan dengan wajah sombongnya itu muncul dari dalam rumah mewahnya. "M
yang terulur itu menagih janji dari dua anak muda. "Uang rumah untuk tiga bul
ersebut ke dalam sakunya dengan cepat. "Bagus, kalau begitu aku tidak akan mengganggu kalian selama 5 bul
ucapan kasarnya. Sekarang Theodore hanya menyisakan beberapa lembar uang, dia memberikan sebagian pada Allita da
tampak bahagia dengan bingkisan ma
t sang ibu tengah duduk sambil menjahit pakaian. Wanita it
odore sambil tersenyum, tidak ada raut cemas atau sedih padan
Allita kompak membuka bingkisan makanan berisi nasi beserta daging dan say
n tubuh ibunya yang sedang duduk, dia menggenggam kedua tangan ibunya, lantas berkata, "Maaf, aku hanya tidak ingin Ibu cemas. Ta
yang nakal, tapi t
h waktunya makan malam, ayo Bu kita makan!" sahut Allita b
," ucap ibu b
tersebut, lantas ikut menikmati makanan bersa
lebih untuk mengembalikan kekuatanku seperti dulu," gumam Th
ng begitu sederhana ini. Setidaknya dia bisa melihat mereka tersenyum, dan dalam hati
it dari tempat duduknya, lantas meningga
tu, dia tidak membawa tubuhnya untuk tidur. Tetapi dia terus melatih dirinya
e, mendapati kakaknya itu justru tengah bersila dengan mata
Entah apa tujuan gadis kecil itu, justru langsung