Pesona Gadis Camilan
langkah dari tempat mereka bercumbu. Wanita itu lembut, hangat, dan terasa manis, jantung Nathalie berdegup ke
mencengkram dada Adam, menyebarkan api di kulit pria itu. Ia melilitkan jemari di rambut pria itu, menyambut intensitas Adam dengan dahaganya yang menuntut. Ini hanya ciuma
un malam Nathalie hingga ke pinggul, membuka paksa tungkai Na
leting dan melepaskan celananya dengan secepat kilat dan mulai memasukkan miliknya. Ia mendorong maju, menyentuh sesuatu yang p
dengan pria lain, tetapi mengapa bagian ini sangat sem
yang lebih besar da
embuatku semakin
ali menempelkan bibir ke pelipis Nathalie da
r bersandar ke sandaran sofa, membetulkan posisi Nathalie. Kemudian Adam kembali bergerak, dan menarik lagi. Lagi-lagi ia kembalitur, tungkai yang melingkari pinggang Ada
mkan diri, merasakan denyut nadi Nathalie bagaikan gen
ggulnya terangkat. Ia tak menyangka bahwa pria yang dirumorkan impoten, memiliki benda yang sangat kera
irama yang santai, tetapi kenikmatan yang ia rasakan terlalu hebat. Adam merasa tubuhnya kian tegang, dan tahu akan mencapai klimaks yang jauh terlalu cepat. Ia benar-bena
pernah mengira ini
erasa besar, tebal, dan sekeras baja, setiap dorongan dari pria itu membuatnya mendambakan yang berikutnya. Ini adalah percintaan yang sesungguhnya, bukan percinta
u menginginkannya kembali. Ing
Kau tidak impoten. Ais
bahkan mengaku
Ia lalu menatap mata abu Adam yang seolah terbak
dan dia tak ingin menyia-nyiakan momen tersebut. "Aku ingin
membuat gadis itu mengerang, membuat kenikmatan mengencang di perut Nathalie. Tak la
hangat itu memaksa udara keluar dari paru-parunya dalam bentuk pekik tersen
pat dan kuat, dan sapuan kuat itu membawa Nathalie ke klimaks kedua yang terasa sangat mustahil didapatkannya. Dia tak pernah mendapatkan ini
uktikannya, misalnya dengan menghamili sang tunangan, mungkin. Meski pertanyaan itu selalu memenuhi kepal
*
da di hadapannya, rasa kesal yang sejak ta
berapa yang ia bayar, tetapi aku i
untung rokoknya di asbak. Asap tipis keluar dari mul
tidak akan menuntut atau marah padamu. Aku hanya ingin tahu siapa dalang di balik segalan
eperti biasa," balasnya acuh lalu menarik salah satu laci di kubikelnya.
r yang melakukan semua ini." Nathalie menyeringai lalu menatap intens Cr
. Dia akan datang, malam ini
kesal. "Aku tidak ingin, C
unangannya sudah memutuskan untuk mundur.
li dipertemukan dengan pria yang telah memberinya
kemauan klienmu, Nona. Ja
er bag berwarna hitam yang membuat alis Nathalie terangkat. "Pakailah i
tinggi. Lingerie tipis berwarna hitam, bagian dada berenda dan yang lain
Tak ada
berniat merobek celana tipis itu dan memasukkan kejanta
embuat Nathalie segera mem
impoten?" Katherin-sahabat Nath
ti ini." Ia melempar paper bag itu ke meja, membuat Katherine
a impoten itu hanya rumor untu
m akan menuntutku jika berita itu
irimu tak memberiku jajan yang se
Pikirkan saja si pria Meksiko yang kemarin harus me
elalakkan mata. "What the fuc
h. "Salahkan nafsuku ya
harus dijuluki nomo
di sini, dan kau berhak mendapat predikat it
Sebentar lagi matahari terbenam, dan kalian
an hal itu pada orang yang sama, Cris, dan kau Nath ... kau pun seperti it
ria ini benar-benar membuatku gila. Adam Connor bisa membuat te
n terbelalak. Mereka
ng tinggi, Sayang. Aku berharap
dur bersama kami." Nathalie segera turun dari kursi lalu tersenyum pada Katherin.
Nath. Aku tahu pria impoten it
amar masing-masing untuk mempers
*
Ia tak tahu mengapa ada kaca besar yang tersimpan di kamar
uk apa pria itu memintanya mengenakan kain tipis seperti ini. Nathalie merasa malu send
ng kau sedang menghar
. Ia memeluk tubuhnya sendiri, menutup mata, dan merasakan angin sejuk menggerogoti tulang-tulangnya. Lampu-lampu gedung dan l
knya dari belakang. Nathalie segera memutar tubuh, mendapati
dingin, N
etapi aku su
sudut bibir Adam. "Apa kau
Kau ta
ang melihat kit
tersebut membuat mata Nathalie terbelalak. Ia tahu betul, bahwa gad
ka. "Mengapa kau menggunakan ini?" tunjuknya pada jaket tipis
elepaskan jaket tipis dan menjatuhkannya di lantai balkon. Udara dingin ti
memabukkan. Pria itu seperti seorang ahli. Nathalie bahkan malu untuk mengakuinya, padahal seminggu yang lalu ia tak percaya dan tak menyangka ba