icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pedihnya Luka Yang Kau Berikan

Bab 5 Hasrat Tertahan

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 28/02/2024

ngah perjalanan, ia menyadari bahwa tidak ada obrolan manis seperti biasanya yang mengisi perjalanan mereka. Ray menunggu Nikita

napa kamu diam saja? Tidak suka aku bertemu dengan Dinda lagi

a gemuruh di atas atap mobil dan pepohonan. Meskipun itu satu-satunya suara dalam radius

hanya urusan bisnis, kan?" Dia melepas kacamata dan mengusap matanya. Nikita mengenakan kacamata

r, ia hanya menjawab pertanyaan yang ingin diketahui oleh Nikita. Sedangkan jutaan pertanyaan lain bergemuruh di dalam pikirannya. Da

a baru saja berpisah dengan Dinda, di sebuah undangan pernikahan teman Ray. Dari situ, Nikita meng

sambil melihat ke depan. Kaca depan terlihat bercak-bercak dan ra

epuluh menit keheningan, dia berkata, "Ini adalah berkah. Saat

elas. Sebuah senyuman muncul di wajah Nikita, d

tanya Nikita ta

g baik untuk istriku kelak,"

ta sambil memandang

n mengubah suaranya menjadi lebih lembut. "Doamu?" tanya Ray d

ah dan bisa berbakti pada suamiku kelak,"

uk dengan tu

in, ya?" kata Nikita sam

digitalnya menunjukkan bahwa tangki hampir koson

tahunmu, Tuan," kata Nikita sam

upa isi bensin," kata Ray sambil mengan

rtawa den

ra dua mobil lainnya, Nikita memperhatikan sebuah BMW hitam dua pintu yang juga sedang meng

ikir Nikita dalam hati. Dia diam-dia

un terlihat menarik. Ia mengenakan celana jeans dan kaos hitam, lalu masuk ke dalam supermarket. Tidak lebih dari

mengikuti mobil itu, tapi

ngkan kepala atas apa yang baru saja dilihatnya

tam tadi?" tanya Ray dengan satu alis terangkat. Dia memp

engan pemilik mobil itu. Tapi sudahlah," kata Nikita sambil tersenyum dengan g

embut rambut Nikita. Mata Nikita terpejam sejenak. Lalu pandangannya me

bil memelintir ujung rambutnya.

itkan hasrat di dalam diri Ray. Bahasa tubuh N

lagi? Ayo,

ahannya. Nikita merasakan rasa manis bibir Ray dan kekuatan tubuh Ray di tubuhnya sendiri. Semenit kemudian Ray memasukan lidahnya ke dalam mulutnya, berger

tegas dengan mata sehijau emeralda yan

ngannya. Dia menangkap tangan Nikita. Si wanita bisa mera

odaku dengan wajah nakalmu," bisiknya. Sementara Nikita menel

waspada?" ujarnya sembari menatap mata Nikita lekat-lekat. Desahan berat keluar da

an apa yang dikatakan Ray. "Kenapa kau memberitahuku tentang hal itu? Apa aku harus waspada terhadapmu,

Nikita merasa tidak nyaman. "Hmph. Baiklah," jawabnya dengan nada santai.

bingung, mencoba memahami apa yang baru saja diucapkan. Ray ter

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka