Proyek Villa di Kaki Gunung Slamet
a, Mas?
u. Nama saya Adam, saya lagi nyari ru
adian aneh yang baru saja aku alami. Aku in
a ini, kamu tinggal lurus saja, nanti ada perempatan, belok ke kiri, dan ikuti jalan itu.
Saya permisi ngge
kamu mencari Pak Jangk
auh, tadi siang saya kehabisan tiket, makanya
n hiraukan kalau ada hal yang aneh. Kalau kamu nda
ya, tapi saya mau langsung saja. Insya Allah
apa langkah, aku menoleh ke belakang, tapi Bapak tua itu sud
wanan. Aku tidak yakin kalau mereka manusia. Pasalnya, bulu romaku berdiri tegak. Pe
rang di kursi belakang yang tadi bersamaku di mobil. Mereka berjalan dengan cara yang aneh
uk mengganggu kalian. Pergi dari sini atau denga
an angin dingin yang bertiup dari gerakan mereka yang semakin cepat. M
at tenaga meninju tanah. Tanah itu bergetar hebat, dan ketiga sos
mun, meskipun aku sudah berjalan cukup jauh, aku masih
Di hadapanku terbentang tiga jalan yang berbeda. Aku berhenti
k ke
gkah lebih jauh, suasana sekitar semakin gelap dan sunyi. Jalanannya semakin menanjak karena memang des
arku. Meskipun penasaran, aku memilih untuk mengabaikan suara tersebut. Karena sel
ukup mewah. Lampu di luar rumah memberikan cahaya yang cuk
kum, Pak Jang
terdengar seperti suara seorang perempuan. Jendela r
terdengar lagi, tetapi tetap saj
, Paman Tarmin yang meminta saya
armin. Tunggu sebentar,
dan keluarlah dua perempuan. Satu dari mereka terlihat
kuyup begini. Kehujanan, ya,"
-apa, Mbak. Say
gi. Mungkin dia heran karena tidak meliha
i warung di depan sana, lalu saya
orang yang berani berjalan sendirian
heran dengan ucap
adi nggak ada apa-apa kok,
a tampak sedih saat menjawab, "Ayah baru meninggal, Mas.
aku pingsan mendengar jawabannya. Aku merasa bin
laikum." Namun, lagi-lagi mereka tidak menjawab salamku.
terjadi dengan orang-orang di desa ini. Apakah mereka non-Muslim at
u terlalu terganggu oleh hal-hal tersebut. Aku
menuju arah warung. Setelah berjalan cukup lama, ak
tanda ini?" gumamku dalam ha
nya diterangi oleh satu lampu yang berada di luar. Ak
gabaikan berbagai suara yang mencoba mengganggu. Setelah semuanya selesai, aku ber
ngar suara sepeda motor masuk ke area Mushola. Seorang lel
! Terkejut saya," peki
u numpang tidur di sini
mana dan m
h sholat subuh, nanti s
uk berbincang di depan mushola. Aku menceritakan semua kejadian yang t
rumah, sementara Pak Jangkung meninggal di rumah sakit
ndengar jawabannya. Meninggal? La
dia tinggal bersama istrinya, tetapi sudah dua
u berdiri, bahkan memberi tahu saya arah rumah Pak Jangkung,
eritakan juga meninggal karena kecelakaan di tempat yang k
g mengalamai ini semua? Saya kesini ndak puny
ukan orang sembarangan. Ka
aku meminta izin untuk pergi sejenak ke toilet, tetapi ketika aku kembali
ggu pagi sedikit terang. Sedang lena ter
ong. Dinding dan lantainya juga sudah rapuh di makan rayap. Akar-akar pohon terlihat me