Perjuangan Cinta yang Pernah Hilang
Chandr
kan dapat ku genggam. Teringat diriku pada 'Dia'. Dirinya yang kucinta.
ang dari pandangan mata. Semenjak saat itu
. Aku merasakan sakit yang sangat luar biasa. Tubuhku terasa
rahku. Sambil berlinangan air mata. E
as ditelinga ini. Dia menyuarakan na
tu, semua
~
hun yan
ARY
lihat pemandangan yang mengerikan didepannya. Disana, ga
ng tergeletak diatas jalan aspal. Sementara minibus yan
il pemuda itu den
yaknya darah yang mengotori bajunya. Pemuda itu tanpa ras
uat aku takut," ucap pemud
a itu dengan rasa takut. Wajah dengan
ekitar. Bersamaan dengan banyakny
gadis didalam dekapannya. Gadis yang tidak menyahuti panggilannya
pemuda itu masih me
ucap pemuda itu sekali lagi berus
. Karena tubuh gadis itu tiba-tiba lemas. Be
RA
s-kerasnya. Orang-orang yang b
lance!" teriak salah s
g. Pemuda itu segera membopong tubuh pujaan
ujaan hatinya. Tanpa rasa bosan ataupun lelah. Tidak menghirauk
n. Demi dirinya ... demi orang-orang yang
" ucap pemuda itu kala mereka sedang duduk di
tanya g
jadi Sultan!" pemuda it
gian. Kalau jatuh sakit," selo
is tergugu, kala menginga
Brankar rumah sakit segera menyambut tubuh gadis itu. Dua orang petu
membawa pujaan hatinya. Sampai pada sebua
. Biarkan petugas dan dokter yang mena
t terjadi apa-apa padanya, Sus," pemuda itu t
istrasinya. Karena rumah sakit akan membutuhka
kan kepalanya. Suster tersebut
mendaftarkan nama pasien," ujar Suster ters
i, M
membimbing pemuda itu
nya Suster Eni yang suda
diseberang dengan terhalang p
pemuda itu pelan s
ah selesai, Suster Eni kembali mengajukan pe
nnya yang
jawab pe
njangannya, Mas?" ulang
Chandrik
utkan. Suster Eni terus menanyakan identitas Ararya.
Tolong segera hubun
Kemudian segera mengambil gawainya. Dengan tanganketika panggilan tele
angkat telepon D
ahnya. Kekhawatiran pemuda itu semakin dalam. Bercampur dengan ra
elima, berulah ada jawa
af, ya Bunda baru angkat. Bunda baru saja seles
yang dikasihinya. Wanita yang kerap dipanggilnya 'Bu
ketika ingin memberitahu wanita y
sang Bunda kembali
a kamu menangis? Jawab Bund
ngan tangan kanan. Sementara tangan kirinya me
Ara kecelakaan," Devan akhirnya
pasti bohong 'kan? Ara baik-baik saja
g dirumah sakit. Ara sedang ditangani dokter. Bun
rgugu ketika mengungkapkan perasaan takutnya. S
terdengar suara seo
a bilang Ara kecelakaan. Apa itu benar, Nak?" tanya or
it umum terdekat dengan sekolahan, Ya
dan Bunda cepat kesini.
h dan Bunda segera kes
aikum
Ayah. Pemuda itu menggenggam telepon genggamnya dengan era
t-cepat ia melangkahkan kakinya, menuju ruanga
kilo meter dari lokasi kecelakaan. Dimana sebuah minib
kai masker terlihat seda
il dieksekusi," ucap pria tersebut k
a?" tanya sang Bos d
~
mbung