Istriku Janda Kaya
lah acara pernikahan tersebut, Dimas, Luna, Aruma berserta keluarga lainnya berkumpul di kamar Dion. Mereka saling tatap dengan penuh bahagia,
a yang baik, ya?" pesan Dion, Luna dan Dimas
pun, dan dimanapun. Bagaimanapun kondisi Luna jangan tinggalkan d
an Luna, jika Luna sudah hamil dan anak itu sudah lahir maka mereka akan bercerai. Tetapi kini, Dion meminta Dimas
ar Dimas pada akhirnya membuat Luna la
s kaget, ia bingung apakah ia benar harus berjanji
lutuk Anggun. Setiap melihat Anggun berbicara dengan Dimas, Lun
berj
il mengangguk. "Seg
njanda muda. Acara pernikahan pun selesai, Luna merasa lega karena ia sudah bisa mewujudkan keinginan
ligus untuk istirahat. Luna hanya diam saja sejak tadi, sementara Dimas menatap Luna denga
mas, duduk di atas ranjang sa
n Dimas terus berjalan. Dimas hanya bisa menghela napas. "Kita mempunyai perjanjian jika aku ha
anggupi hal itu apa papa akan bisa berpikir tenang? Dia akan terus memikirkan kamu, memikirkan ba
ak permintaan yang di impikan oleh Dion kepada dirinya. Luna terdiam, memang benar pe
u nggak masalah. Karena aku sudah berjanji dengan papamu
tulus menikahi dirinya, sementara dia? Dirinya hanya memanfaatkan Dimas agar bisa menikah demi mewujudkan keinginan Dion dan demi b
p akan membant
wajah Dimas dengan kedua tangannya. Dengan lem
runan." Luna menjeda ucapannya, jika dia mengingat semuanya ia merasa sangat malu. "Aku akan membantumu untuk menaikkan
dengan tak kalah erat, getaran saling muncul di antara mereka berdua. Ter
maku, Dimas.
*
rkan olehnya. Indra mendekati sang istri, untuk mengetahui apa yang terjadi kepadanya. Dudu
un. Anggun menoleh perlahan ke arah Indra, seketi
Anggun dengan suara yang sayu, Indra yang mendengarnya hanya mampu diam saja. Kondisi Dion benar makin har
luar negeri, doakan saja yang ter
as dan Luna, ya?" ujar Anggun secara tiba-tiba. Bahkan raut
pa-apa kamu anggap berbeda," ujar Indra. Indra mengelus kedua pundak Anggun dengan lembut. "Alangk
ndra. "Aku siap-siap dulu,
ak. Bahkan dari kedua anak Dion dan Aruma belum ada yang memberikan mereka cucu. Mungkin itu menjadi alasan Dion untuk menyuruh mereka segera menik
g!
gun yang menyala. Indra hendak mengambilnya, tetapi
Ajak Anggun, memasukan
nghilangkan perasaannya tersebut. Walau pada lubuk h