DENDAM MERTUA MAFIA
" seru Aleksei pada kawa
jaringanmu terputus, kita bisa ulang lagi
serta kepalamu sekaligus!" teriak Aleks
ngotak atik atik tombol komputer.
beradaan Luna. Tanda merah yang terus b
CTV sekarang!" perintah Aleksei bersa
asang tangan mereka bekerja bagai kilat, menerobos da
selamat sampai rumah," lirih Al
watirkanmu sampai ke dalam sum-sum tulangku. Aaah memang gila,"
yar hitam putih seperti kerumunan semut. Ini sudah berlangsung selama du
Dadanya bertalu-talu. Cctv j
a?!" tanya Ale
ada yang sen
telah terjadi," desis Aleksei m
agaimana ini?!" teri
mbalilah bekerja. Aku
kerjaan genting. Namun satu yang mereka tahu, tidak ada yang jauh lebih penting daripada p
memang sudah tak waras!" seru B
yang tahu. Sedangkan Aleksei langsung melompati meja yang menghalanginya dan melesat berlari. Suara ken
ncana lagi, Tuhan ...
klakson yang sedari tadi tertuju padanya. Penuh isi kepala Luna dengan segala kem
dang tertidur. Mas Yudha lagi
yang meyakinkan dirinya kal
makan siang. Dia mungkin sekarang baru sampai kantor. Awas saja kalau dia pulang l
eeett
lu melompat keluar. Pintu
ihnya dengan perasa
m. Seketika aliran darahnya berdesir panas. Luna berlari. Seperti ribuan
teriaknya berlari meng
namun Yudha tetap bergeming. Darah dari mulutnya masih basah dan mengent
h!!! Maas!!! Ka
epat, Luna mengangkat ujung hijabnya lalu mengusap darah yang menutupi waj
rumah sakit s
niat mengangkat tubuh itu huh. Namun sebelum ia mengerahkan tenag
kkan suaminya yang
aku sebentar.
kayu, Luna melompat menuju kamarnya bersama suaminya. Legang. Luna semakin mem
!!" teriaknya membu
Bahkan ia menghamburkan selimut yang tertumpuk. Luna me
na anakku?!!
ersendat. Wanita itu berputar lagi. Mana? Mana anaknya?! Tiba-tiba
Babon ba
yang tertata rapi bersamaan jatuh tak terelakkan. Luna lari sekencang-kencangnya menuju lorong halaman samping tempat
abon ya Alla
pun mengguncang dan memeluk hewan melata itu. Sedikit ekor Babon masih meliuk yang
bertah
marmer mahal itu. Diletakkannya tubuh ular itu berdekatan dengan Yudha. Luna luruh seperti tak bertenaga. Pemandangan mengerikan di d
ei, Al
suaminya. Sudah habis tenaganya. Ini sangat sulit sekali. Gemet
... tuu
a bergetar hebat. Ia mencoba kembali memungut gawainya. Kali ini ia berusaha lebih ker
nya yang terasa sudah tak di tempatnya l
i sini
embali luruh disusul suara ponsel yang kembali jatuh terd
abon ... Farid ...," li
kat tubuh Luna
dihan. Sekarang tegakkan badanm
gantung di tiang dekat dispenser. Kebersamaan mereka yang
wanita lemah. Otakmu bekerja di atas perasaanm
kehilangan kesadaran. Aleksei meraih kain hijab Luna lalu mengusap air mata w
a akan memecahkan kepala bandit yang telah melakukan ini se