With My EX
an langkah gontai. Ada sesuatu yang penting, yang seper
yang menunggu informasi selanju
nya menatap adiknya tanpa me
bali Bagas
n posisi duduk yang belum berubah. Ia masih memilih dia
, Darren menatap Audi. Ia masih menunggu hal
sembari menatap Darren d
erti khawatir perempuan di depannya berubah pikiran, ia segera
tahu apa yang terjadi. Kakaknya malah pergi dan ia ditinggalkan sendiri -berdua d
, P
Marissa. Aku serahkan padam
k. Saya m
ain menutup p
Zain memilih untuk mengajak lelaki it
anya Bagas yang pas
Y
*
ya tak jauh dari rumah sakit tempat di mana
saat ini mantan istrinya te
anya Audi yang akhirnya bisa bersuara set
pi bagian depan tubuhnya. Ia seperti takut jika Darren akan be
ing. Tanpa permisi, lelaki itu langsung mend
ika terhenti sebab aksi bungkaman
g menurutnya terasa berbeda dari yang pernah ia rasakan saat masih
riak Audi setelah Darr
n yang tanpa sadar Darren lakukan. Audi yang sudah la
ak
a tersadar. Hal itu malah membuat Darren tersenyum sini
n seolah tak memiliki rasa. Bahkan, ia juga mendapatkan perlawanan sekarang. Pe
r biasa, seolah tak terkalahkan. Hasil dari olah raga, gym yang ia lakukan rutin, juga berenang yang membuatnya selalu tampak
en. Situasi yang menguntungkan lelaki itu yang kini me
tengah aksi ciuman itu
jelas Darren sadari dan itu malah membuatnya semakin sem
uat jiwa Audi seketika kosong karena Darren melakukannya seperti rasa ingin memiliki yang begitu kuat. Ia tak tahu kenapa Dar
a pertahanan diri sebab kedua tangan yang terkunci di atas kepala, membuat keinginan Audi hanya mi
kirannya yang sudah buntu. Ia menggigit bibir mantan suaminya itu su
r Darren yang sama sekali tidak m
ngan luka lecet akibat gigitan
isa hilang seketika." Audi menatap Darren tajam. Napas masih ters
matinya bukan? Sampai-sa
enuh percaya diri yang Darren ucapka
kalau aku se
l. Penuh intimidasi dan sangat angkuh!' batin Audi men
seperti sebelumnya untuk ke sekia
inta Audi dengan kepanik
enempel di pipi Audi. Ia diam dan ingin t
belum s
sepakat? Bukankah
belum memberikan
ud. Ia lantas menjauhkan tubuhnya dan me
tangan. Darren lalu memencet sebuah nomor kontak
!' sapa asisten
Darren memberikan perintah pada anak buahnya itu
irim ke rekening Bagas. Selain itu seperti perintahku sebelumnya, selesaikan se
aya mengerti. Akan s
a matanya tetap menatap ke arah Audi yang di sepanjang pembicaraannya dengan sang
Sekarang, tinggal kamu yang harus
yang ia minta. Sekarang, waktunya ia melakukan kewajiban seperti yang lelaki itu inginka
li tinggal dan tidur bersama!" ucap Audi seke
Audi membuat Darren senang, atau justru dianggap sebu
*