Terpaksa Jadi Pelakor
elani pada sosok
ri mana aja? Aku dari ta
ni melengos begitu saja dan me
h resign. Ia mengundurkan diri karena ingin bekerja di tempat lain. I
amu, Mel." Ikhsan meraih
egera pulang dari sini. Ia merasa
g kamu pulang aja," suruh Mel
itu adalah karena masalah hati. Ia tidak ingin kalau Ikhsan berharap padanya. Ya, mencari p
a masih ngeja
melamar pekerjaan di tempat Bayu. Ia akan mencoba memasuki kehidupan Bayu dari
*
an wangi. Di tangannya sudah ada surat lamaran pekerjaan. Ia yak
asi di ponselnya dan menunggu beberapa saat.
*
! T
uk," ucap Bayu d
ra masuk ke dalam. Ia melihat Bayu sedang asyik mengetik di laptop
ktur
," sapa Melani ser
" balas Bayu.
-laki itu sepertinya tak menyangka kalau
ni sambil menyerahkan surat lamaran pekerjaan. "Kebe
maran miliknya. Ia yakin bisa bekerja
lan, saya memerlukan sekretaris, karena yang dulu sudah resign. Bagaimana kalau ka
k, saya
tama ia berada di sini hanyalah ingin balas dendam. Ia sud
uar. Nanti ada Pak Iwan
i dalam ruangan Bayu. Selangkah demi se
*
" Melani bertanya pada salah s
bos, Mba,"
Bayu
un dengan cepat mengambil alih dan aka
Mba, biar
n kerjaan yang lain aja." Melani sudah be
rmanis-manis dulu di hadapan laki-laki itu. Ketika sudah
kopi ini untuk Bapak." Melani meleta
repot-repot. Padahal ini bu
aksinya dengan semulus ini. Apalagi ia sudah berada di kantor ini dan bekerja. Laki
embuka satu per satu kancing baju. Tak salah lagi, ia ingin m
kamu?" t
gerah,
sudah
," alibi Melani
nafsu Bayu semakin meronta-ronta. Ia pun bangkit dari duduk seraya berjalan m
ani dengan suara manj
ingga laki-laki itu bisa melihat dengan jelas belahan dadanya. Dan, k
ta, ya? Hmm ... padahal,
ir saya?"
a,
tangannya melingkar di leher Bayu. Laki-laki itu tersenyu
punya istri, apa k
las ma
-kata manis. Sejenak, ia melihat bibir Bayu yang entah kenapa malah membuatnya terpikat. Ia menelan
hingga mereka berdua berciuman di dalam ruangan kerja ini. Ia merasa kalau tengkuk l
adapannya ini merupakan tipikal yang gampang tergoda dengan w
nya ketika berdekatan seperti ini. Ciuman mereka semakin panas saja. Ia tidak peduli kalau a
?" tanya Melani sambil m
lagi berduaan kayak gini. Panggil
lah,
nya ketagihan ingin mencicipi lagi. Namun, samar-samar ia mendengar ada derap lan
, kalia