Terpaksa Menjadi GIGOLO
kasih selimut biar enggak kedinginan," ucap bu
i tempat duduknya dan terus berjalan kearah kamarnya sambil ses
endi. Tidak hanya disitu Lisan mematikan lampu diruang tamu, sementara lamu diruang keluarga ia biarkan menyala
kalau enggak bisa bahaya," ucap Rendi p
ah itu enggak aman, makanya kamu segera nikahin aku, biar kamu bisa sepuasnya menikma
arang lagi pengen banget," ucap Rendi
kalau ketahuan bahaya." Lisna meng
as permainan bibir Rendi, tidak sampai disitu Rendi meremas-remas buah dada Lisna, hingga ia mulai mengerang kenikmatan. Mereka
han Rendi menindih tubuh Lisna, sementara tangan berusaha untuk melepas celana dalam yang dikenakan kekasihnya, saat itu Lisna melarangnya, namun nampakny
buka resleting celananya lalu menurunkannya hingga terlihat lah batang kejantananya yang sudah berdiri. Lisna yang melihat hal itu, dia cepat-cepat menutup
an-lahan, hingga akhirnya terlepas. Lisna menggeliat karena Rendi menggesek-gesekkan batang kejantananya di bibir mahkota Lis
sna memohon, nafasnya menggebu-gebu kare
lalu memegang batang kejantananya seolah ingin merahnya di titik liang kewanitaan milik kekasihnya
dalam sehingga Lisna merasakan sakit yang luar biasa seteleh selaput keperawanannya dirobek oleh batang kejantanan milik Rendi yang mema
ndesah seteleh merasakan liang kewanitaa
a, dengen begitu membuat Lisna semakin menggeliat dan mendesah-desah seolah tidak
ondisi bibir yang saling melumat, terlebih lagi Rendi yang semakin mempercepat gerakannya. Bata
enak ahhh," lirih Lisna yang
buh Lisna sehingga kini posisi Lisna tengkurap, Rendi meraih bokong Lisna dengan kedua tangannya lalu memasukan kembali batang kejantanannya. Rendi terlihat lebih
a seketika mengejang merasakan ada sesuatu cairan yang keluar dari daerah kewanitaanya. Rendi menghentikan gerakanya, membiarkan Lisna meras
bergetar-getar merasakan kenikmatan. Rendi tersenyum kemudi
u belum siap," pinta Lisna menatap kekasihnya,
Kamu nikmati saja yah," balas Rendi meyakinkan Li
k sangat bernafsu ketika melihat kekasihnya terlihat kesakitan. Gerakanya bertambah cepat hingga akhirnya Lisna kembali menggeliat, mengejang merasa
isna. Pada saat itu juga Rendi langsung menggerakan
tup mulutnya karena merasa ketakutan jika perbuatann
Rendi benar-benar kuat menghantamkan batang kejantananya yang menghujam keras di liang kewanitaan Lisna. Kering
in keras, ditambah lagi dengan geraknya yang Semain cepat. Tidak lama kemudian terlihat Ren
ambil terus memegangi batang kejantanan
nampak penuh oleh cairan itu, ternyata Rendi mengeluarkannya dengan sangat banyak di perut kekasihnya itu. Rendi
isik Rendi yang kemudian menga
keluarkan oleh kekasihnya. Sementara Rendi langsung mengenakan kembali celananya sambil ses
dak percaya dengan apa yang dilakukan bersama kekasihnya itu. Lisna terdiam dengan mata yang berk
tanya Rendi pelan samb
i tubuhku, kamu tidak menikahi aku," ja
l kekasihnya, ia meme
, kalau aku pasti nikahin kamu, Sayang. Kamu jangan
han kita, sedangkan kamu baru saja di keluarkan dari perusahaan tempat ka
u lakukan biar aku bisa menikah denganmu. Kamu jangan takut lagi yah,"
a terdengar suara batuk dari kamar orang tua Lisn
*