Ratu Pinjol
k di undang ke acara ulang tahunnya s
sar. Sementara di tangan kirinya menuntun Raka, anak laki
nyaan Mbak Wiwit, Mbak Tina yang
g enggak punya duit buat bel
uat makan aja susah hahaha," sambung Mb
ku melayangkan sebuah senyuman kepada mereka bertiga, biar mereka puas sekalian. Tak heran, mereka bertiga mendapat jul
elalu tidak bisa menghargai orang lain dan juga membuat sakit h
ena kebetulan tinggal berdekatan dengan kontrakan me
ni yang sedang menemani adiknya Dina yang baru b
Aku sengaja melarang Dani untuk bermain diluar rumah. Alasanku melarang nya bermain diluar rumah
itu. Dia sampai membongkar lemari pakaian, mencari pakaian yang cocok untuk dia gunakan nanti. Dani sedikit kecewa, karena tidak men
k pernah membeli pakaian baru. Jangankan membeli pa
aku berbasa-basi seraya duduk bergabu
ilan" jawab Dani, anak sulungku yang
timpalku seraya terseny
an yang Dani miliki. Mainan yang di bawa Mas Dito sepulangnya mengojek. Katanya dia menemukannya di pangkalan Ojek di
mpuan seusianya sudah bisa bermain boneka. Tetapi apa mau dikata, Allah b
andakan dia sudah mulai mengantuk. Aku
u ya. Tunggu sebentar lagi Ayahmu pulang. Ibu
kepalanya karena dia seda
akkan Dita di tempat tidur, kemudian Ak
ngan nada cadelnya. Dia menarik-n
. Perutku mulai berbunyi, menandakan minta di isi. Sejak pagi perutku belum terisi makanan sama sekali. Karena hari ini Aku ti
berkurang. Perlahan mataku terasa berat, pertanda mulai men
dengaran, untuk memastikan siapakah yang menangis. Aku mengucek mata yang terasa ma
ambil menangis tersedu di pojokan rumah. Aku
ak?" tanyaku seraya mengusa
enggelengkan kepalanya, bahunya berg
sebabnya. Ayo cerita sama Ibu, Nak?" Aku te
a jarang sekali menangis, jika tida
Bu? apa karena Dani miskin, makanya Dani enggak bisa beli
i adalah hari ulang tahun Kevin? sepertinya tadi ketika Aku tertidur, dia
da yang ulang tahun, Dani ingetin Ibu ya. Maklum, Ibu udah tua dan mulai pikun
alan yang tidak seberapa, membuat keluargaku sering kekurangan hanya untuk makan setiap harinya. Bahkan Dani y
an doa Dani, Bu? Dani ingin seperti teman-teman yang lain. Bisa sekolah, bisa jajan dan bisa
an melihat anakku bersedih. Hatiku terasa tersayat-sayat sembilu. Aku terbiasa menahan lapar setiap hari, asalkan kedua anakku jangan sampai merasaka
an Kita. Sampai sejauh mana Kita bisa sabar menerima ujianNya, Insya Allah Kita akan di n
rti ini, biasanya dia selalu mene
man, mereka bilang Dani miskin karena enggak bisa sekolah. Sekarang, Dani juga enggak
annya Dani bersikap tidak seperti biasanya. Dia sudah berada di puncak