Pesona Bodyguard Tampan
rasa jengkel. Viola sontak memukul lengan David begitu
ga harus mengantar m
ndorong tubuh David yang berdiri tepat di depan pint
nya wanita memang suka marah-marah kalau si pria tel
a tetap dengan wajah cemberutnya, David memilih
l jika mobil ini bukanlah milik David. Terlalu
at ini sepertinya aku akan di tugaska
ku tak peduli bagaimana kau bekerja, yang
nyempatkan diri menemuimu. Hanya saja, mun
apa?
nku. Dia tidak mau jika bukan aku
ya seorang bodyguard. Lantas, kenapa harus segala keperluan ka
, kapan-kapan aku
terlipat di depan dada dan beralih menatap jal
kampus baru mu?"
mbil sebelah kanan," jawab Viola. Wajahny
ampus July?" gu
menoleh. Dahinya berkerut
il ke arah kanan. "Tidak apa-ap
pagi tadi mobil ini berhenti. Belum sempat turun, dari jarak sekitar 10 meter, David bisa dengan je
mana jika July tahu ada wanita lain di dalam mobilnya? Kemungkinan dia akan marah besar. Dan la
al. Tak ada yang dengar, karena it
n was-was karena tak ada pergerakan kalau July akan berlenggak mendekat. Gadis itu masih tetap berdiri seperti semula
bibir terangkat ketika melihat tangan Viola menggandeng lengan David. Sungguh roman
tetap menemani Viola menuju ruang kepala sekolah.
tegang sekali?" ta
a melangkah lebih cepat. "Tak apa. Sudah ayo
n langkah kakinya. Viola yang masih di ra
apa?
takut majikanku akan marah, soaln
kakinya juga sempat mengentak keras. "Seperti apa sih,
tangan di atas pundak. "Tentu saja aku haru
rak menyingkirkan tangan David. "Ya sudah sa
waktu luang atau tidak. "Coba nanti ya ... semoga bisa. Nanti kau bisa
ia selalu minta segala sesuatu pada David, tentu saja bagi David itu menjadi sebuah tanggung jawab besar. Apalagi meng
egitu melihat David s
ng masih tertutup, membuat David bergegas mendekat. Wajah cantik namun pias seolah sedang m
mbukakan pintu mobil sesaat setel
a. Masuk ke dalam mobil dengan l
menarik napas, David kemudian menutup pintu m
tmu menunggu." Berkata sambil
. "Enak sekali minta maaf." Memutar bola ma
ni baru beberapa kali bisa berbicara dengan July, dan David sudah m
ah Paman," ucap J
"Paman siapa?" menoleh ke arah
i?!" mendelik tajam membuat D
e!" jawab Dav
arah di mana menuju ke arah perumahan sede
am hati. Sama-sama diam, David mencoba mengira-ira
engan Ayah. Aku lupa." Ber
da kaca mobil beralaskan lengan, tanpa sadar menarik du
bisa meninggalkannya? Aku rasa tidak ada." Masih dalam la