Cinta Sejati Untuk Rani
mu. Hal yang paling aku takutkan
i Mah
_
?" Rani menoleh ke atas tangga. Kama
ibinya. Kalo Ayahnya Raka ada di ruang tamu nemenin saudaranya ya
abu-abu di depan. Rani pikir itu mobil b
agipula tahun kemaren sudah beli masa b
hati. Kenapa tadi dirinya tidak berpikir sampai
. Rani ke atas deh."
ore ini ke taman seperti biasanya untuk mengajari dirinya bersepeda. Ah, Rani jadi penasaran bagaimana wajah memelas Raka nanti saat memohon maaf padanya. Biar saja lah. Sekali-kali rasanya Rani memang perlu
an memegangi kenop pintu agar terbuka lebih lebar dan membuatnya dapat leluasa untuk masuk tanpa merasa perlu untuk men
at melihat pemandangan di depannya. Rani bergemi
dang tertawa dan begurau bersama di depan meja belajar Raka. Dengan Raka dalam posisi duduk dan gadis cantik berambut panj
pa ini yang dinamakan cemburu seperti yang orang-orang dewasa rasakan? Tapi bukankah itu hanya untuk orang-orang dewasa? Lalu mengapa Rani yang masih berusia 9 tahun pun sudah merasakannya? Kena
adis cantik itu seraya t
Raka akhirnya turut
itu juga. Ia lalu tersenyum kecil. "Ah, aku.... Tadinya a
cepat memotong ucapan Ra
Kak." Rani t
kamu sama Risa." Raka tersenyum samb
elain berjalan menuju ke arah temp
m Fatih." Risa mengulurkan tangan dengan senang
Rani benar-benar merasa seperti tidak ada apa-apanya. Bagai langit dan bumi yang jauh sekali. R
Risa berseru kepada Raka dengan tangan kanannya
mau aku ambilin
capek naik-turun tangga."
klah. Udah
aku ambil s
nya yang seperti saling melempar perhatian. Lama
nuju pintu. Apa Rani tidak salah lihat? Sebegitu spesialnya Risa sampai-sampai keluar dari kamar cowo itu saja
ar menengkan hatinya yang terasa kesal bukan main. "Enggak, enggak! Aku nggak boleh mencolok
idak pernah mempunyai notebook dengan sampul warna ungu seperti itu. Lagipula Raka kan cowo. Masa iya Raka mempunyai notebook yang bersampulkan warna ungu seperti warna kesukaannya. Model
otebook m
a kesalnya tadi mendadak hilang entah kemana hanya karna memikirkan dapat memiliki notebook lucu itu.
gan Rani memikirkan keinginannya. Raka tahu-tahu merampas notebook lucu itu dengan pa
masang wajah semelas mungkin pada Raka agar m
Raka menja
notebook ungu, sih? Kan Kak Raka cowo. Yah, yah? Kasih ke aku!"
kkan kembali notebook miliknya ke tempat semula, namun hampir saja notebook tersebut diletakkan. Rani sudah lebih dulu me
n!" Raka ber
bil lalu tangan kanannya membukan pintalan tali notebook tersebut.
agi tidak dihiraukan oleh Rani. "Jangan dibaca!" Raka berseru melo
Rani tertawa kecil. Kembali berlarian kecil mengelilingi kamar Raka s
hh, ada tulisannya ternyata." Pekik Rani begitu
an baca, Ran! R
gi berusaha untuk membunuh rasa ini. Jangan tanya mengapa! Karna aku mencintaimu tanpa a
harusnya Rani tidak membaca pu
pasti buat Kak Risa tadi, kan? Ha
cipta untuknya. Lucunya Rani malah mengira bahwa puisi tersebut tercipta untuk Risa. Tapi biarlah begitu!
-kata romantisnya juga dong. Kayak 'sayang', 'cinta', 'kasihku'
" Raka meraih notebook miliknya dari Rani dengan jengkel. Ia kembali duduk di de
." Rani tertawa melihat
. Ia kini mulai serius memb
wo ngambek, sih? Kayak cew
deh." Rani bersedekap meminta maaf pada Ra
gak sopan main baca aja." Sesal Rani sambil menggoyang-goyangkan lengan Raka untu
pa
aa
aja dan kembali menerus
kesel sama, Kak Raka. Aku nungguin Kak Raka di taman sendirian hampir setengah jam. Tapi Kak Raka nggak peka kalo aku lagi marah
mpak terkejut. Tidak menyangka Rani akan menganggapnya begitu. Apakah yang di laku
embuatnya sakit. Sakit karena kenyataan pahit tentang penyakitnya itu kian berputar-putar di otaknya. Raka
up diri
_