Tak Bisa Lepas Dari Tuan Muda.
n melihat jam. Waktu acara sudah terlewat jauh. Satu persatu tamu undangan pun meninggalkan tem
ndang tiang dekorasi yang
emenuhi ruang tunggu mempelai wanita. Ron sa
am membayangkan wajah Max. "Aku akan mematahkan leherny
erah padam. Kepala menggeleng, tak i
hernya terlebih dahulu sebelum kamu melakukannya, Ron." Suara bera
Saat ini kami sedang tidak ingin melihat kalian." Amarah Ron terha
ukan wajah kami kepada kalian. Untuk meminta maaf saja kami tidak sanggup, tapi Jess
ntai. Berjongkok sambil memeluk lutut. Tubuh rapuh itu berguncang, bahun
Begitu juga Cassandra, ibunda Jesslyn. Mereka membela
ia sudah lama menantikan hari ini, dia pasti datangkan?"
ng anak sulungnya lakukan sampai tidak hadir di har
u, tolong katakan padanya untuk datang. Aku sudah menunggunya seja
dari pria seperti itu!" bentak Ron, muak menden
sakit mendengar putra kesayangan dihina. Teta
i daddynya. "Tidak, Dad. Max bukan pria seperti
p. Dimana h
wa frustasi seperti orang gila. "Sudah tidak ada
tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Semua orang te
piri Jesslyn untuk mmeriksa keadaannya. Cassandra mel
idak ingin menyesal," tegas Cassandra
isa menghajarku, Ron. Jessy tidak
gan erat-erat, siap menghantam wajah tam
u. Yang satu murka dan yang sa
dak melayangkan tinju. "Jangan rusak hubunganmu dengan Daddy Jackson hanya kare
apas seraya melepas amarah. Kepalan tangan terbuka, lan
ncegahku untuk menghajar pria itu," pintanya kemba
ia paruh baya itu memang butuh men
g dan beristirahat, J
tang?" tolak Jesslyn cepat. Ia san
langsung menghubungimu." Jackson hanya beralasan untuk membuat Jesslyn tenang
guh,
sslyn, "ya. Sekarang kam
Jackson sangat dekat. Jackson dan istrinya sudah menganggap Jesslyn sebagai putri
takut terjadi sesuatu padanya. Ma
tu,
saat dia kembali. Max pasti
tak yakin bisa menahan diri un
," ulang Jess
daddy untuk menghentikan dad
mah, "ya, daddy Ron t
t