icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jovan, Birahi Anak Panti

Bab 4 Semburan Bu Ida

Jumlah Kata:1999    |    Dirilis Pada: 04/06/2023

at ingin segera menuntaskan hasratku secara mandiri d

r jalan. Hari ini aku tidak membawa motor ke kampus, kar

n Mamanya, aku memilih menyerah dan turun di lampu merah sebelum masuk ke kom

u yang membuat hubungan persahabatan kami retak. Intinya aku belum siap dihina oleh keluarga Tania. Menuru

setengahnya lagi tripleks, milik seorang janda bernama Ibu Ida. Kamark

biarkan tanpa atap. Bu Ida memelihara tanaman dan bunga-bungaan. Di sana juga

seorang teman mahasiswa, tapi sudah skripsi jadi jarang ada di rumah. Bu Ida mempunyai anak t

i walau tidak sampai crot. Setelah itu tiduran sambil kembali memikirkan Tania. Entah harus

suka sesama jenis. Tak bisa dibayangkan bagaimana nasibnya nanti. Pastinya dia akan sanga

ar lewat pintu yang terbuka aku melihat ibu kost berjalan sambil membawa h

, sore amat, Fan

nyak tugas di kampus

alasnya sambil tersenyum dan mener

es membayangkan Bu Ida telanjang, sama sepeti Tania tadi di mobil. Akibat hasrtaku yang belum sempat dituntaskan, s

papan antara kamarku dengan kamar mandi. Ternyata ada sedikit lubang tipis

taku pada lubang tipis itu. Tampak tubuh montok Bu Ida yang sudah telanjang. Kedua payudara besarnya

uni vaginanya. Mataku sedikit terbelalak saat menyadari jika kari telunjuk Bu Ida sedang dimasukan atau dicolok-colokan pad

bra dan celana dalamnya. Vaginanya dengan jelas dapat kulihat yang sontak membuat g

kinan Bu Ida mengetahuinya. Semakin lama nafsuku semakin tak terkendali, kepalaku sudah tidak bisa berpikir j

itu menutupi tubuhnya. Sedangkan pakaiannya dimasukan ke dalam ember yang ada di dalam kama

buka pintu kamarku, lalu tanpa basa-basi langsung memeluk tubuh Bu Ida bela

Namun tak kupedlikan lagi. Mataku sudah gelap dili

an! jangan Arfaaaan! ah…,” Bu Ida mencoba menghindar dan beront

il kuciumi tengkuk dan leher belakangnya. Bu Ida mencoba terus berontak agar bisa

bu kostmu yang sudah tua, Arfan. L

su sama Ibu. Udah deh mendingan ibu nikmatin aja daripada pake tang

ti kalau ada orang yang t

gak bakalan ada yang tahu. kalau ribut atau teriak, bisa-bisa s

ntak, dan aku semakin leluasa menjelajahi semua bagian tubuhnya.

ntensifkan gerakanku pada bagian-bagian tubuhnya yang dapat me

…” Bu Ida mulai mendesah-desah pelan

a. Bu Ida ternyata membalasnya. Dengan sangat ketat kami bergantian saling menghisap bibir dan lidah. Lalu

terbelalak saat sudah mem

ung. Digenggamnya dan dengan jempolnya kepala rudalku dielus-elusnya kemud

sambil sesekali jarinya terasa menelusuri belahan pantatku

uga ibu ketagihan,” ba

-remas, kusedot-sedot dan kujilati sepuasnya sedangkan pada putingnya kupe

kadang menekan kepalaku ke payudaranya. “Aaaaah, naaakala

ku ke selangkangannya. Bu Ida tahu apa yang akan kulakukan. Dia segera merenggangkannya

nikmaaaat..oooh sssst…” Bu Ida melenguh saat lidahku mengulas-ulas bibir vagina dan clitorisnnya,

n, iyaa begituuuuh uuuh..” lenguh B

i bergelut di ruang terbuka halaman belakang rumahnya. “Bu, sebentar ya,

udah gak tahan nih,” jawab Bu Ida nakal. Aku hanya

nikmatan seks hingga tak mau kehilangan waktu meski sekejap. Setelah mengunci pintu aku kembali,

nci gak, Bu?” tanyaku k

embukanya,” jawab Bu Ida sambil

h ke kamar aja!

n, pasti Ibu belum pernah kan nge

a aja,” elak Bu Ida s

kok gede bang

n biar I

h, d

Ida kupangku di atas pahaku, dia semakin aktif menciumiku, pentilku pun dihisa

ulur mengulas-ulas kepala rudalku beberapa saat, kemudian dimasukannya ke dal

u, jago banget sih nyepong

ng, sesekali kuremas rambutnya dan kutekan kepalanya agar semakin d

,” pintanya sambil membaringkan tubuhnya di atas tikar dengan k

berpakaian sangat tertutup dan aktif dalam beberapa penga

kangkangi tubuhnya dari atas. Bu Ida meraih r

han rudalku hingga masuk seluruhnya dalam vaginaya, lalu

entooot, aaah, dasaaar uuuh…” Mulut Bu Ida makin kotor dengan kat

ak indah kuremas-remas penuh nafsu, sambil terus bergerak kami berpelukan erat, m

ke dalam vagina. Bu Ida menggoyang-goyangkan pantatnya, terasa seperti memilin-mil

bangi dengan gerakan pantat Bu Ida yang kadang bergoyang ke kiri dan ke kanan kadang ke

an spermaku segera keluar. “Bu

uaaaa aaaar, Faaaaaaan..,

ngan kuatnya, mulut kami

aaaaaah…” Aku melenguh panjang saat

t entotaaaanmu aaaah…!” b

aring di atas tikar di bawah pohon rambutan yang rindang, dan dengan tubuh

ika dirinya sudah beberapa kali mengintipku mandi, bahkan sedang onani. Dan sudah

kamar mandi. Saling menyabuni dan saling gosok sambil sal

sudah sangat berpengalaman dan ini benar-benar pengalaman pe

dia tinggal sendirian. Sementara aku pun sudah biasa keluar masuk rumahn

a dariku. Sementara aku yang sudah lama vakum dari dunia lendir kembali bisa menuntaskan hasrat den

umah ibu aja, kalau pakaian kotor, simpen aja di kamar biar nanti ibu yang u

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka