icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Gadis Biasa

Bab 4 .

Jumlah Kata:1065    |    Dirilis Pada: 15/05/2023

s ibuku. Aku sangat mengenal Beliau, karena Beliau adalah mantan paca

nyuman dan tatapan yang hangat, kem

ip," ucap Beliau ketika

um kikuk menjawab

pa lama kam

, sekitar empa

aksa ibumu agar kamu mengaj

prestasimu, kamu ce

Pak." ujarku sembari

nempatkanku di bagian Surat. Tugasku hanya menulis, menyimpan dan menyalur

hampir setiap hari akan ada surat yang masuk dan ke luar

awai yang cukup puas dengan hasil pekerjaanku,

a Wakil DPRD Kabupaten. Saat itu hampir jam istirahat, orang yang biasanya berjaga d

ku melangkahkan kaki ke tujuanku semula. Aku melihat ada seorang Bapak yang sedan

ercampur putih dipadukan dengan celana kain berwa

Wakil DPRD," gumamku membatin

nya, "Maaf Pak, B

an menjawab, "Oh... se

PRD yang lain," celotehku membati

," Jawabn

ik ke ruang itu lagi karena jaraknya lumayan jauh, terlebih lagi aku harus menemp

ebuah surat yang sangat penting da

ekilas, dengan sedikit rag

an Bapak Sopir untuk memberi

ramahnya dan menyetujui

erima kasih." kemudian meninggalkan ruan

cukup akrab denganku mengatakan bahwa orang yang aku anggap sebagai

Sepanjang hari aku selalu wasp

itu lewat di depan ruangan kami dan me

yang semakin melemah ketika mengetahui bahwa orang itu adalah Bapak

u hanya menertawa

at baik dan rendah hati. Aku yang baru beberapa hari bekerja belum begitu hafal deng

sebuah pengalaman

.

di ruang tamu menjawab salamku dan mengatakan bahwa ada sebuah surat untukku, yang dis

mualai

urat ini membuatmu sedikit terganggu, saya sudah berulang kali

ng mungkin tidak berarti untukmu, namun sangat berarti untukku karena jika aku

selalu mengirimimu sebuah pesan dan menco

selalu menghiasi alam baw

ndangi foto wajahmu bisa membu

bulan ini saya merasa tersiks

lang kali mencoba untuk meny

mu

adalah ter

terukir dal

ah bosan men

ma i

tak ingi

jauh dari

ari bahwa kamulah

inta da

ng yang ingi

ri seorang Pria Ane

a 'foto', karena selama ini aku tidak pernah memberikan

nyaan kuleparkan padanya, aku menumpahk

anya hembusan nafas dari seseorang ya

memberikan foto Kakak

suara seseorang yang

pku semakin kesal, namun tak ada jawaban dari seberang. tawa tertahan pun te

setelah memutuskan panggilan tersebut. Lalu kuh

rlelap dal

dah menunjukkan pukul 17.45, ku bergegas bebersih dan menunaikan shola

rgabung lagi dengan teman-teman lainnya karena aku

riku di kamar se

e rumahku dan meminta izin dari k

'Ini adalah pertemuan terakhir kami' karena aku tid

wi.Dimana ada sebuah meja bundar di bagian tengahnya dan 4 buah kursi yang mengelilingi

yaku untuk mem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka