icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

THE FLORETTA

Bab 6 Ingkar

Jumlah Kata:1790    |    Dirilis Pada: 12/02/2023

petugas rumah sakit lainnya. Karena kebetulan di dalam UGD ini terdapat beberapa ruan

dalam. Suster ingin menutup pintu, tapi karena me

kan penanganan secepatnya dan Anda

tuk menangani Denaya pun mengangguk lemas. Dia duduk di kursi tu

a telapak tangan. Dia tidak menyangka

hirnya pintu UGD terbuka

keluarga

," alibi

nya. Ingin menghubungi keluarga Denaya pun dia t

dangkan persediaan darah yang sesuai dengan golongan darah pasien sedang

ya Floretta berharap golonga

gatif," jawab

arah Saya A. Kalau menunggu kantung

nkan hal itu karena ditakutkan akan mempe

mikirkan siapa yang memiliki go

Denaya. Saya akan meminta ayah saya

kter me

*

lo meneleponku,

, Reagan segera menerim

anggil F

Flo, a

-D-

ta seperti ini. Biasanya Floretta akan me

an saj

or darah. Tapi stok kantung darah di rumah sakit ini tidak ada. Sedangkan kalau menunggu dari pusat bisa m

an yang tinggi. Sama seperti dirinya dan Emily dulu. Keduanya pun dip

lam perjalanan," ujar Reagan tanpa memikirkan per

kirim lewat chat ya Dad. Kalau begitu a

, Sa

trinya. Rumah sakit ini ti

kit Clarsiata," uca

k, T

r arah. Karena tempat yang akan mereka

n darah yang sama den

daeah AB rhesus negatif dan mendiang kakeknya. Sedangkan

*

a bersedia, Nona?" tanya s

an ponselnya ke d

r lagi. Mungkin sekarang masih

tidak tenang seperti setrikaan. Dia terus berdoa agar sang ayah tidak ter

seorang pria berlari. Floretta

ya dari jauh agar putrinya ta

oretta di dalam

ia mengecek apakah ada luka

baik saja '

Dad. Yang sedang tidak bai

i kemana arah p

ayah dari perempuan di hadapannya. Dokter itu tidak

ey," sap s

sang dokter kemudi

n mendonorkan darah untuk p

gangguk ma

benar darah Anda cocok dengan pasien. Jika cocok, maka bi

ya, Tuan," uc

sang anak. Dia meme

ng ayah. Itulah mengapa dia memba

ai pelukan e

saja, Flo," ucap Reaga

memgang

ang dokter, meninggalkan

*

ad

DDY

Da

ruang tengah. Dia m

?" ucapnya semba

setiap ruangan di lantai dua. Mulai dari kamarnya, kamar ayahnya, toilet, balkon

kat dua ini memakai karpet berwarna merah. Jadi dia m

ayahnya di lantai ini. Tapi usahanya si

ngan Daddy kel

ari. Namun dia terlonjak kaget karena t

a," ucap s

elus dadanya

it ingin mengerjakan pe

gu," cega

ik badan dan men

isa Saya ba

ingin bertanya. Kamu

Menandakan dia tidak tah

bahan wajah sang nona muda, membuatnya bersalah. Dia berusaha me

loretta dengan lesu kemudian he

ggu sebentar," u

ng pelayan mengutarakan a

Reagan pergi tergesa-gesa

dahinya. Keluar dari

Apalagi tergesa-gesa. Tidak mungkin itu te

ya akan menolak segala macam urus

u a

Apakah masih memakai kemej

rna coklat susu, kaos hitam dilapisi jaket kulit, kacamata hitam di tangannya. Han

rutkan dahinya

idak biasanya sepe

i menuju suatu ruangan. Ruangan yang hanya orang-or

intu terbuka otomatis. Floretta masuk dan menekan tombol dari ganggang pintu dalam.

Dia mengetikkan kode di komputer dan memasukkan tanggal beserta jam. Setelah

l pause untuk mengamati sesuatu. Apa yang diucapkan oleh pelayan ta

an mansion. Di situ dia melihat ayah

retta menangkap kejanggalan. Ayahnya memaka

tinya ayahnya akan memmbawa sopir di saat malam hari. Karena biasanya di malam hari, ayahnya sering menga

tta sembari menatap wajah aya

luar dari ruangan itu dengan tebakan yang bercabang. Dia te

ah tiba di tangga. Beruntung ada seorang pelayan yang menyapanya. Kalau tidak, bi

a tidak mengecek ponselnya dan melihat ap

aku tidak kepikiran," guma

meja ruang tengah. Dia meni

pa berlama-lama lagi dia melihat chat dari

kin daddy sedang sibuk sampai lupa mengab

ji akan makan malam bersama di mansion m

ansion selalu batal terus. Entah ayahnya yang sudah makan di luar, terlambat pulan

hnya terus-terusan tidak melakukan janjinya? Kenapa h

apus sudut mat

ti ini. Mommy pasti akan sedih. Daddy pasti sedang sibuk sekarang. Aku tidak bisa

di ruang tengah, Floretta memutuskan unt

ahal di dalam, dia sedang berperang dengan pikirannya. Di dalam p

untuk mengusir kedua kubu yang

di sandaran kursi. Dia memijit

da baik-b

guk. "Y-ya, aku

ken spicy crispy, Non

serta obat pereda nyeri. Tolong antar ke kamarku

h dengan tertatih-tatih menahan deny

i aku masih beraktivitas seperti biasa," gumam F

p pintu coklat itu. Dia segera merebahkan

mbari menunggu pelayan mengantarkan makanannya, Floretta ber

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka