Pengacara lain menjawab, "Pak Leonar, kami bertindak sesuai dengan dokumen warisan yang disahkan oleh Bu Mira. Jika keberatan, Anda bisa membawa masalah ini ke pengadilan."

Pernyataan sang pengacara membuat Leonar terdiam. Leonar tahu tidak ada gunanya berbuat seperti itu. Karena Mira sudah lama meninggal, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengubah persyaratan warisan.

Namun, Leonar masih marah. Dia hanya bisa menatap ke arah Erina dan memelototinya dengan tajam. Karena sepertinya putrinya menang, dia tidak punya pilihan selain menerima kekalahannya.

Dalam keadaan seperti ini, Dian merasa tidak puas. Namun, dia dianggap sebagai orang luar dalam hal warisan dan tidak bisa campur mulut. Oleh karena itu, dia hanya bisa terdiam sambil memaki di dalam hati.