Rahasia Seorang Mafia
n melakukan aktivitasnya sehari-hari. Dia mempersiapkan diri dengan mengenakan pakaian resmi yaitu setelan jas berwarna hitam membuat penam
n kemampuannya juga selalu memukau membuat orang tak bisa mengalihkan pandangan dari dirinya. Begitu banyak wanita ya
. Pria dengan pakaian hitam berjalan memutar membuka pintu kemudi lalu duduk di dalamnya. Mereka pun berangkat menjauh dari kota besar yang padat dan juga sibuk. Mobil mewah terus berjalan menelusuri jalanan menuju sebuah pedesaan. Hamparan kebun kopi terlihat begitu luas dan membentang di antara sisi kanan dan kiri jalan yang mereka lalui. Jalana
serius di sana. Tiba-tiba sebuah senyuman menghiasi wajah yang pemuda tampan setelah itu dia menutup lapt
dengar di antara mereka hanya sebuah isyarat menunjukkan seorang pemuda tampan yang sedang duduk santai di dalam mobil mewah itu. Namun saat melihat siapa yang datang bertamu ke villa istimewa yang ada di puncak gunung mereka pun segera membuka pintu gerbang tanpa bertan
ngan memasang kancing jas yang sengaja ia lepas sebelumnya berjalan menaiki tangga
Tristan. Namun sapaan itu diabaikan begitu saja. Pria paruh
kamu masih punya waktu untuk datang berkunjung ke rumahku." sambutan yang diberikan oleh pria paruh baya itu tidak menyenangkan hatiny
u berlebihan. Sebelum aku menyelesaikan pekerjaanku, bagaimana aku bisa menemui ayahku. Kamu tahu itu bukan?" pria baru baya itu men
ak itu. Aku tahu aku memang pernah berhutang budi kepada kalian namun semua itu adalah masa lalu lagipula pria itu suda
. Tristan menarik secarik kertas yang berupa kontrak kerjasama yang seharusnya ditandatangani oleh pria paruh baya tersebut karena janji yang pernah diucapkan oleh dirinya saat a
g begitu serakah pada keadaan yang ada di sekitarnya. Keserakahan memang terkadang membutakan mata manusia. T
beberapa orang yang yang berada di sekitar sang pria paruh baya mencoba menghadang sang pemuda tampan. Namu
ripada mereka. Aku bersumpah akan memberikan hukuman kepada pria seperti dia!" pria baru baya itu menumpahkan amarahnya. Dia merasa tidak senang de
pada suara helikopter yang masih mengelilingi perkebuna
t di atas kepalanya hingga helikopter menjatuhkan sesuatu di tangan sang pria paruh baya. Pria paruh baya itu menyadari sesuatu dia mencoba merasak
api yang tersimpan di sana. Dalam senyuman dia