Suami Unlimited
y yang telah dibelinya dua bulan lalu, lebih tepatnya sebulan sebelum pernikahan. Ya, pria yang hampir m
sementara ia bergegas menghampiri Flara yang sibuk mena
rat, ia tak ingin benda itu sampai direbut oleh Indra, ekspresi n
entah sampai kapan terus seperti itu, tak acuh serta m
iang Kakek Prayit, mereka baru dipertemukan, dua manusia yang sama-sama bingung dengan keadaan menuntut tersebut, tapi sikap Indra terlihat lebih tegar ketimbang Flara y
bekerja sebagai manager di kantor Marion Group. Putra kedua juga sudah menikah, memiliki seorang putri, tapi ia bekerja di kantor orangtua
memang senang bekerja di sebuah kantor, bahkan kakak tertua kelak kemungkinan besar menggantikan posisi ayah mereka s
Indra, apa
a kakaknya, Indra justru memiliki bisnis sendiri nan telah ia rintis setelah lulus kuliah keti
ya
puan Indra. Apa ini
aki itu. Mungkin sebab status Flara sebagai dokter, sementara ia harus menikahi seorang barista, bahkan Flara menyebutnya sebagai 'tukang k
pada tahap perkenalan sama sekali tak ada pendekatan baik dari Indra maupun Flara. Mereka sibuk mengurus peke
hubungan mendadak tanpa cinta tersebut memang lebih dominan diterima oleh Indra tanp
ya, kamu harus mengikuti kemauan ayah sama ibu." Ini seperti bom waktu, padahal Indra mendengarnya ketika berusia 26 tahun, tapi hingga peng
t berhasil membuyarkan lamunan Indra, buru-buru ia melangkah tergesa menuju F
one space dari rumah tersebut, Indra benar-benar baru menginjakan kakinya untuk tinggal di rumah ini setelah pernikahan, sebulan ia m
melewati pintu, Indra turut membawa koper la
dnya,
. Saya nggak mau tidur seranjang lagi bareng kamu." Mutlak, ini seperti seseorang menyodok kerongkongan menggunakan sebilah
sabar, bukankah selama sebulan pernikahan mereka-sudah banya
ngguk berusaha mengerti-jika memang pisah ranjang menjadi keingin
raya mengangguk, ada rasa kecewa tersirat di sepasang bola
ndra Prayaksa tersebut telah diisi furniture lengkap, di dua kamar terdapat ranjang berukuran king size, sementara satu kamar terdapat single bed, ini lebih
denah rumah one space, siapa pun bisa melihat dari pen
au lusa, saya mau ganti
aku telepon t
saya juga bayar bi
rkataan sang istri, bukankah sudah menjadi tuga
tak habis pikir, membuatnya seolah menja
interior suka-suka kamu, tapi b
habis duit banyak kan buat beli rumah ini." Indra sadar kal
ku udah nabun
"Tolong masukin ke garasi ya mobil saya, minta tolong banget." Setelah berkata demikian, Flara masuk ke kamar nan telah dipilihnya. Sementara Indra menarik koper m
tiga coffe shop dan semuanya cukup terkenal. Ia sebatas memiliki motor, dan kendaraan tersebut masih berada
*