Faith, Hope, and, Love
na?" lanjut pelanggan setianya itu ke
ang sama deng
awal
a.
nya sekolah itu terkenal dengan murid-muridnya yang band
k SMP. Sampai sekarang dia baik-bai
dengan menohok, tapi saat sadar perkataannya agak menyinggung, dia buru-bu
nak perempuan
bil tersenyum lebar memikirkan tentang putrin
lam rentang waktu yang lama itu, dia tidak mengetahui atau m
l saja tanpa tahu sosoknya saat beranjak remaja. Tapi setelah komunikasinya d
sung mengajak putrinya tinggal bersamanya Untunglah Tara tid
tengah baya itu sambil menatap Irana yang t
Irana sambil meminta pelanggan setianya itu untuk pindah kursi saat proses keramasnya sud
dikeringkan itu. Karena jendela yang terbuka itu mengarah langsung ke jalan, siap
dia melanjutkan perjalanan tanpa berhenti. Irana dapat melihat jika pria yang baru saja m
ya diam mendengarkan saat wanita itu berkata. "Dia sama sepertimu,
lihat anaknya
n. Anaknya itu sangat tampan, tapi sayang mereka tidak akur. Aku selalu melihat
ukannya tidak tidak tahu, dia sudah sering mendengar dari para pelangg
h sangat buruk, karena dia pernah tidak sengaja melih
*
itu sedang membantunya di dapur. Ada banyak orang di r
pak tidak nyaman karena dipaksa memakai
i klinik lagi dong," ujar Melinda se
ngurus Tara. Melinda memang terkadang mendidiknya dengan cukup keras, tapi it
juga. Meski mereka baru tinggal bersama selama 2 tahun,
ggalkannya, apalagi ketika mengingat bahwa
uat senyum di wajah Melinda terbit, meski hanya sedikit karena dia masih merasa
lah selesai memotong kue lapis dengan tipis-tipis dan meletakkannya di piring keramik yan
ati membawa teko serta empat
dang bermain kartu di pojok ruangan, Melinda bergabung dengan ibu-ibu yang sedang bermain kartu begitu selesai menyajikan camilan
bergabung dengan ibu-ibu yang sedang bergosip di sofa, terkadang jika dia nimbrung bersama mereka, ya
potkanmu?" tany
ggeleng.
lega ketika ada seseorang yang mau menggantikannya menggen
erambut cokelat yang dikenal Tara dengan nama Eri i
taharinya sedang terik, jadi mau tidak mau dia tetap berlindung di dalam rum
hut salah satu dari mereka yang rambutnya dige
al yang lain. "Kali saja ketika suda
m. "Belum, dan aku tidak
nap
jawab Tara asal yang membuat ibu-ibu itu suk
posisi duduknya menjadi lebih tegak, dan pada saat itulah Tara tahu bahwa dia telah salah bicara yang akan membuatnya har
ereka tidak mungkin saling mengeluhkan tentang