Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Waktu sudah menunjukkan jam 15:05 wib
Bel keramat berbunyi,seluruh siswa/i binus sangat lega mendengarnya,termasuk xio.ia menyusun buku buku pelajarannya dan juga mencepol rambutnya sembarangan.
"Ke kantin kuy,gue haus beut"kata xio pada teman sebangkunya yaitu rea
"Yaudah ayok,oiya tugas ppt kemaren gimana?"tanya rea
"Gausah di fikirin nanti gue yang ngerjain santai ae lu"kata xio datar
"The best sii,nggak salah gue milih lu,yaudah ayok gue traktir minum dahh"
"Tumben tumbenan lu,kesambet apaan dah haha"lirih xio penuh semangat
"Xio" panggil salah seorang pria dari luar kelas
"Iya kenapa?"tanya xio
"Ada rapat besok pagii,tolong umumin ke grup wa,kita bakal bicarain untuk rencana literasi mading" jelas pria itu datar
Xio hanya mengangguk dan pria itu pergi
....
"Kita ceraii,aku udah cape sama kamu"kata mita yang dikenal sebagai ibu kandung dari xio
"Yaudah kalo itu mau kamu,kamu fikir aku tenang hidup sama kamu yang selalu mencarii masalah"triak narendra
Mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang sudah menjadi jadi kini memutuskan untuk berceraii.
Jleb
xio tak kuasa menahan segala sesak yang ia pendam kini meruntuhkan tubuhnya ke lantai marmer yang sangat dingin.Seperti ada yang menyerang tubuh xio dengan sajam,ia merasa bahwa hidupnya telah berantakan bersama keluarganya yang akan terpecah belah
Narendra selaku ayah dari xio yang melihat kondisi anaknya itu segera berlari menuju pintu utama rumah tempat xio kini terduduk lemah.belum sempat ayahnya sampai di hadapannya, xio seketika pergi menggunakan motor scopy kesayangannya itu
"Xio" triak narendra memanggil xio
Mita kini hanya diam menatap apa yang barusan terjadi.
Xio pov
"Bangke,kenapasih ayah sama mama nggak pernah ngertiin prasaanku,kenapa se enteng itu untuk mutusin cerai,aku gak kuat lihat mereka pisah nggak kuat sama sekali"lirih xio dengan prasaan yang kalut
Dipinggir danau tepatnya bawah pohon besar adalah tempat xio untuk menenangkan dirinya,ia selalu pergi ke tempat itu yang menurutnya hening dan tidak akan ada seorangpun yang akan melihatnya menangis, ia menangis hanya itu yang bisa ia lakukan saat ini. sesak di dadanya membuatnya semakin kacau,ia tidak tahan lagi dengan semuanya,xio memejamkan matanya dan menyenderkan badannya pada pohon besar itu.tidak sengaja ia memegang suatu benda yang sangat ia kenali bentuknya
"Buku gak si?"gumamnya dalam hati tanpa membuka matanya.karena penasaran ia membuka matanya dan melihat benda yang ia pegang dan benar adanya bahwa itu sebuah buku
"Buku diary?,berarti selain aku ada orang lain yang selalu datang ke danau ini"kata xio penuh selidik
Xio menyimpan buku diary tersebut di dalam ransel sekolahnya dan pergi ke apartemen milik keluarganya karena ia tidak ingin pulang kerumah setelah apa yang terjadi tadi siang
....
Jam sudah menunjukkan pukul 19:30,xio sampai di apart milik keluarganya itu yang berada di lantai 04
Sesampainya di kamar ia memilih untuk mandi dengan air hangat guna menetralkan badan juga pikirannya,setelah mandi dan menggunakan stelan baju tidurnya yang serba hitam polos,ia sangat kelaparan mengingat sepulang sekolah ia belum ada makan apapun.xio pergi ke dapur,beruhubung xio sangat lapar dan tidak mau ribet ia memasak mie instan yang ada di kulkas
Acara masak masak didapur berakhir xio langsung menyantap mie instan yg telah ia buat
****