icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Pilihan

Bab 4 Kekecewaan Umi

Jumlah Kata:1066    |    Dirilis Pada: 15/04/2022

a juga dapat mengajarimu semakin dewasa. Jadi

elahnya, angka jarum jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Karena ia merasa kantuk yang terus terusan menyerangnya, setelah sholat shubuh ia pun memutuskan un

endek outfit di atas lutut. Rambut yang masih basah dan sedikit acak acakan, namun tak mengura

pi

ing di dapur mengalihkan perhatian Aidan. Terlihat Umi

a dapat diam mengamati Uminya sampai sang bunda melihat Aidan sekilas tanpa sepatah kata yang biasa keluar untuk menyapa

u terhadap putranya, tetap saja rasa

mu," Khadijah menyodorkan piring dengan asap yang sedi

wajah umi dengan wajah

ketakkan di atas piring yang ada si hadapan Aidan, "Cepat, ma

ya ketika di mulutnya. Aidan paham sekarang, semarah apapun sekecewa apapun seorang ibu terhadap anaknya, ia akan tetap melakukan kewaj

a Allah," puji Aidan dalam hati sembari tetap menyuapi nasi kedalam mul

engan hikmat, tapi di lain sisi, Umi juga menatap raut wajah putranya dengan sedikit menyelidik, seolah

ih, yang kini telah dudu

gah dari air minum di gelasnya, yang menandakan

ar Umi dengan suara yang halus merdu

Ya Umi, Boleh silahkan, apa yang

usap bahu putran

an ini ada yang berubah sama anak Umi ini. Kamu ada masalah

mudian seulas senyum terbit di sudut bibirnya,

ana maksud Umi?" tanya A

ng Umi maksud Aidan, coba kamu ta

ti Dilan saja yang bilang gini, 'Aku ramal, kit

kok, Umi ndak usah terlalu khawatir sama A

dan

ni Uminya tengah serius, tapi Aidan juga berus

i, Umi tau kalo kamu sekarang tengah menyembunyikan sesuatu hal dari

Aidan?" balik tanya Aidan d

mu itu lo yang bikin Umi itu curiga. Dari caramu bergau

eman itu menurut agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siap

n mereka. Mi, jelas jelas mereka berbeda, Aidan ya Aidan mereka ya mereka. Bukankah Umi sendiri

perilaku teman itu akan mengikuti bagaimana temannya. Karena di antara keduan

man teman Aidan. Kejadian kemarin itu murni kesalahan Aidan Umi. Jadi, umi ndak u

ertanda bahwa ia tak bisa lagi untuk memaksa putr

ya Umi meyak

yum tipis yang iya tujukan untuk Umi

ti, kalo kamu ingin cerita, kapanpun itu Umi sama Abah siap dengerin kamu

tap langkah Umi yan

gkah uminya. Aidan pun beranjak dari

n terdiam sebentar lalu, " Maafin Aida

amu minta pun, Umi sudah mem

bersalah yang mendera saat ia melihat ketulusan di mata beni

a ia cium bolak balik telapak tangan Uminya. Seo

i seraya tersenyum sambil menganggukan kepalany

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka