icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terpaksa Dimadu

Terpaksa Dimadu

Penulis: E. Rinrien
icon

Bab 1 1.

Jumlah Kata:1002    |    Dirilis Pada: 03/12/2021

dingin ini, kulihat Mas A

wajah yang beberapa sa

begitu kusegani. Tak menyangka ia

nahan sabar. Wajah itu, entah kenapa seperti menampakkan sen

ti tak mau tahu. Aku penasaran, jika mereka b

udi banyak pada Pak Handoko. Salah s

am tak me

a dibolehkan lelaki menikah

yang lalu ia meminta maaf dengan lembut. Namun, sekarang b

tak juga bersuara. Hanya butiran keringat s

Aku sendiri. Masalah ini harus selesai dengan carak

capku. Aku harus kuat, sekuat tenaga ku

senyum. Senang se

perlu dikhawatirkan lagi. Ririn s

as Arman. Ia seraya

an bapakmu. Aku ingin lihat kesungguhan c

ah ucapan bapaknya. Namun, tern

Bagai ada petir di siang bolong, tubuh

hendak melesak ke luar. Bagaimana ini? Apa y

ar Bapak tertawa dengan keras. Ibu mertua meng

tidaknya aku tak

yarat, Pak." Dengan

t lalu riuh dengan suasan

rahku. Terlihat Ibu mertu

adu Ririn sebelum memutuskan Mas Arman

an napas dari

tu kaya lagi. Ya setidaknya pas dengan Arman. Pokoknya mantu idaman ibu, de

it di dalam sini. Sakit sekali. Ia sepe

ir bagus, cantik, besan yang bisa dibanggakan. Apa

ni tak hanya pandai menghabiskan ua

ela meninggalkan karirku yang tak hebat demi berbakti pada keluarga ini. T

us keluar ini. Aku rela pindah dan jauh dari orang tua demi Mas Arman fokus pada pekerjaannya.

h saat mengingat ada anak

ak. Setelah itu, Ririn aka

bicarakan hal ini lagi.

ulang ke rumah kami. Aku diam sepanjang jala

rga suami memintaku agar mau dimadu. Ah, bukan memi

k pernikahan keduanya, ternyata hanya diam. Bagai ker

n. Namun, ada Haidar. Anak lelaki lima tahun, buah cin

h yang kudapatkan. Mendapatkan suami tampan, pekerja keras, dan yang terpen

a terutama sang ibu, Mas Arman tetap maju. Ia memperju

tinggal berjauhan dengannya. Mulai dari tempat tinggal, model rumah, dan hal-hal sepel

a. Sampai permintaan tak masuk aka

ku. Saat ini kami sudah berada di rumah k

mengusap punggung Haidar

ucap M

berg

sa nolak,"

erlontar juga dari bibirku. Sekuat

bisa, Rin

enapa?"

bu dan Bapak?" Ia

," ucapku

jah penuh l

kit pengorbananmu, Rin." Mas

erkorban. Aku berhenti bekerja, jadi babu di rumah ibunya, berus

Mas mohon. Mas hanya ingin

a kedua mertuaku. Bagi mereka Mas Arman bukan

udah siap apapun kep

an terb

keputusanm

a akan tah

ut dengan keputusanku? Bahkan sepertinya bu

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka