icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

80 Kilos of Beauty.

Bab 4 Chapter 4

Jumlah Kata:1043    |    Dirilis Pada: 06/11/2021

takaan dan Sekolah harusnya jadi tempat steril dari hal-hal negatif

la sekolah. Berapa kalipun mereka menjelaskan, pak Guntur tetap ber

o Pen

ir*hi mereka di perpustakaan! Ini bukti mereka setelah sele

ani dan tertawa setelahnya. Tidak ada cuplikan yang sesuai dengan caption video itu, caption itu jelas

kok malah pacaran sama dugong? Begitu

ari hotel dong kalau mau berco

ngaca dong! Gak p

enderung memojokkan Fani, namun, ada j

gitu, deh. Liat sekelilingnya, buku berse

, mereka itu lagi b

nyebarin? Jangan-jang

akan mendapat masalah besar saat ke sekolah, dan benar saja, kepala sekolah y

ang meminum teh dari cangkirnya, sepertinya ia akan

ang apa di perpustaka

endesa

pun dibawah pengawasan bu Tri. Bapak bisa memanggil beliau dan tanyakan langsung. Kalau bapak memang tak ada niata

n ludah, bersiap untuk menerima omelan lagi, na

, tolong pangg

untuk memanggil bu Tri. Tak butuh waktu l

iade kemarin sore?” Tanya pak Guntur tanpa be

n mereka saat saya ke toilet, itu pun tak sampai sepuluh menit, pak. Saya yang menjamin mereka, bahwa mere

. Sekarang, saya akan mencari tahu siapa yang memv

ega, ia menatap Fani da

itu, kami

dan Yuda keluar dari

ambil makan di

uti bu Tri ke kantin

terjadi kemarin?” T

cuma bantu bersihin sedikit, bu. Setelah itu, kita lanjut mengerjakan soal-soal lagi, gak lama

elasan Yuda, matanya melirik Fani untuk me

na video itu

h siapa yang merekam dan menyebarkan.

lamat IP seseorang di internet, bu Tri dan Fani pun mem

ibadinya, dengan pakaian bebas bukan pakaian sekolah, bu Tri percaya itu akan lebih aman dibandingkan harus latihan d

ya masing-masing, bu Tri pun be

langkahkan kaki memasuki kelas, ada yang menyiramkan air padanya. Belum sempat ia membuka matanya, ia mendapat lemparan terigu tepat

kejadian yang menimpa Fani barusan, ia tahu bahwa Gabby lah yang menyiramnya, di lantai Fani melihat ada sebun

nuhi terigu, tawa yang tadi ramai untu

ar, lo!” M

mulai ini s

lont* ! Malu s

!” Teri

Kamu ngerasa suci padahal kamu hanya melakukan dosa yang berbeda dariku! Ditambah, harusnya

yang ngerekam dan fitnah lo?” Ga

r membuka peti matinya sendiri. Siswa-siswi yang masih menonton mulai berbisik-bisik dengan teman disebelahnya, sorot matanya mulai menajam

enggali kuburan send

ejut menyaksikan hal itu. Gabby tak menyangka dorongannya terlalu keras, ia pun mencob

yebarkan fitnah terh

tik mendengar s

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka