icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jiwa Pengganti

Jiwa Pengganti

icon

Bab 1 1. Kematian Yang Bodoh

Jumlah Kata:1129    |    Dirilis Pada: 25/10/2021

ada seorang perempuan muda berpakaian hitam putih dengan style rapi mengangkat satu tangannya di atas keningnya, menghalau cahaya matahari yang menerpa wajahnya, sembari melirik

sil berteduh, sembari matanya melirik kiri dan kanan, memper

si. Usianya sudah mencapai 27 tahun bulan ini, baginya masih muda,

ni

daknya, cinta atau tidak, sudah waktunya atau belum, tapi soal kesiapan diri masing-masing, dan Amelia belum siap untuk hal itu. Baginya, menikah itu butuh persiapan yang matang jika ingin hubungan rumah tangga terus berlanjut hingga hari tua. Amelia tidak ingin hu

belum siap menikah. Antara

a, karena dia memiliki pria idamannya sendiri. Mana tahu harapan Amelia bisa bersama pria idamannya itu terkabul esok, lusa, atau

waktu itu

i

pesan masuk di sana. Segera Amelia membuka dan melihat pesan chat dari Aron, dire

senyum Amelia tak bertahan lama. Perlahan, tapi pasti senyu

erapa detik Amelia memandang ke depan dengan tatapan kosong, otaknya masih mencerna apa yang baru saja dia baca. Karen

ikan lagi layar ponselnya dan mengulangi reaksi y

tu foto kartu undang berwarna merah yang bertuliskan 'Pertunangan Aron Adyen dan Celsia Rika', yang mana satu foto itu pertanda satu kehancuran besar bag

ng diberikan Aron padanya hanya lah sebuah kebohongan? Ah, atau hanya rasa kepedulian

an se

ks

merasa seperti dikhianati atau mungkin lebih tepatnya dipermainkan, selama ini Amelia menganggap kedekatannya dengan Aron bukan sekadar atasan k

ng Celsia padaku, ternyata, ternyata ... hiks, huaa ... au ah, gelap!" Amelia mengusap air matanya, cemberut, tanpa peduli orang di sekitarnya tengah men

eduli dengan sekitarnya, atau mungkin Amelia-nya saja

te! Keponakan

halte bus, menyeberangi jalan tanpa memeriksa

klise ala sine

Tin

bunyikan klaksonnya berkali-kali, memberi tanda pada Amelia agar segera menepi. Tentu hal itu membuat Amelia tersadar, tapi entah ap

i akhir

Tin!

in memekikkan di telinga para pendengarnya. Orang

a yang aku

elia melangkahkan kakinya menghindari mobil hitam itu, tapi naas dia tidak se

terser

, satu mobil lain muncul dari sisi kiri, menabraknya dengan keras, bahkan bunyi tubrukan antara ke duanya terdengar j

r

Cepat telep

ertolongan

ikan burung, lalu jatuh dengan keras di jalan sepe

tengah jalan lalu terdiam seperti orang bodoh.

rasa Amelia berbicara, tapi mulutnya terasa sangat berat untuk terbuka. Amelia

medulikanku, sekarang apa? Bahkan untuk mendapat cinta dari pria yang kusuka pun tidak bisa. Semiris inikah hidupku?' Samar-samar Amelia tersenyum kecut, mentertawakan kehid

k aku mati dari pada harus

lagi kesempatan, di mana aku bisa mengenal cinta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka