icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Sebelum Hujan Membasahi

Sebelum Hujan Membasahi

Penulis: alioung
icon

Bab 1 MENDUNG

Jumlah Kata:1019    |    Dirilis Pada: 16/10/2021

m hujan, mungkin suatu selogan yang tidak asing lagi terdengar pada sepasang telinga kita. Perihal mendung dan hubungan, seakan menjadi sebuah kalimat yang berbeda, namun hampir mirip dal

ainya. Namun tanpa berdasarkan sebuah

u hubungan, kita hanyut dalam asmara perasaan, terlebih kita mendengar kata I Love You, ataupun berupa tulisan dari dirinya yang ditunjukkan untuk kita. Kita bahagia, tentu saja. Karena dia yang meng

ang aku anggap istimewa, wanita yang aku anggap mampu menjadi alasanku bahagia. Dan ternyata seperti

gitu indahnya. Ada laki-laki lain yang datang, dan berhasil merebut hatinya. Pedih, tragis, mengenaskan jika bol

eringat dia memberi pesan singkat, dan b

malam Minggu."

ius yang harus aku katakan." Chelsi

irkan didunia. Sempurna, aku menilai dirinya. Dari fisik yang dimiliki olehnya, adalah salah satu alasanku mengagumi dirinya. Terlebih sifat yang dimiliki, ketika dia melontarkan sebuah kalimat dari mulutnya, seakan itu adalah musik simponi yang begitu

ini jadinya. Malam yang aku anggap menjadi sebuah kebahagiaan seperti malam-malam

liahmu?" Aku membuka p

si." Tutur Chelsi sembari menyerutup teh tarik kurm

sepertu biasanya. Sikap Chelsi, sungg

aik saja, 'k

sesekali menatapku denga

ahal rasanya tidak ada masalah antara hubungan kita. Ditengah-tengah

anya Chelsi, sebuah pertanyaan y

nanyakan hal itu?"

ng. Dia menengok kekanan kekiri m

t bingung atas s

n. Padahal sedang aku usahakan untuk segera menjala

ya diam, t

yang pernah kita janjikan. Bagaimana pantas kau menanyakan ha

enyerutup teh ta

i tas miliknya. Ia menyodorkan pela

lirih yang terlonta

raih sesuatu itu, aku

y We

& Ch

elanjutkan

u masih tak percaya, d

wajah, dan kulihat pipi

anggilanku. Dia hanya tersedu sedu men

, bagai tersambar petir yang menggelegar menyambar. Aku terdiam, gemetar tak karuan. Demikia

yang pernah datang dengan janji, dan pergi menancapkan duri

pati. Aku mengenal dia dari saling tatap, dan aku beranikan diri unt

Begitulah yang aku ketahui sedikit cerita dari mereka. Aku tak pernah mengungkit masa lalu milik mereka, hingga aku tersadar b

Aku meminta penjelasan kepa

tadi. Ia hanya menangis, meneteskan air mata. Lalu bergegas pe

a perlahan, meremas undangan yang telah diberikan. Aku masih tetap te

, dia hanya kesepian

ra Nagara yang begi

hanyalah suatu pelampiasan semata. Pelarian atau apalah istil

elupakanmu, kekasih. Kini tinggal men

ang pernah men

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka