Takdir Cinta Gigolo Kampung
ngkit berdiri dan, “Eee, si emak tumben bawa brondon
yang sering diceritakn
ng mahasiswa dan jago mijet it
t. Sudah lama belajarnya tapi jarang mau praktek,
" sambungnya. Dan aku
ng. Jangan-jangan cucu pungut nih?" canda Bu Silvi samb
k Erat, Bu,” balas
n ke arah salah satu kamar yang pintunya sudah terbuka. Nenek
k?" tanya Bu Silvi sambil m
gil Bu Silvi sambil m
kamarnya. Dan ini benar-benar lebih baru lagi, tak perna
anya Bu Silvi pada nenek, seolah m
enapa?” jawab nen
saya kok ganteng bang
ari mananya, anak kampung kurang
ilang kuli
tas Panca
h hebat banget kamu. Pasti IQ-nya di atas rata-rata, ka
saudara dan mungkin
au anak menteri atau anak rektor sekalipun, tgetep ditolak. Aku tahu banget g
, karena memang tidak sembarang ora
njut Bu Silvi sambil tertawa ngakak. Sepertinya dia tipe istri pejabat yang kekinian,
non!” balas
lu ya, Mak,” ucap Bu Silvi sambi
lagi dari kamar mandi dengan hanya dililit kain sarung dan pakaian dalam. Sungguh pemandangan yang sangat mendebar
atau Gilang?” tanya Bu Silvi sambil
Tapi tetep diliatin sama emak, biar ketahuan bener a
membuat tubuhku tersentak dan wajahku panas membara. Malu, kaget dan bingung. Nenek belum pernah memi
cuci tangan dan kaki di sana," ucap nenek sambil
gannya habis bawa motor," lanjut nenek sambil mendekati Bu Silvi yang sedang tengkure
nya namun tidak mampu. Aku terus berpikir, kalau hanya mengenakan kolor, kemungkinan besar tonjolan di selang
asaannya. Kalau saja aku tahu akan memijat Bu Silvi, mungkin memakai celana dalam berlapis-la
ung di pintu kamar mandi setelah melepas celana panjang dan jaketku. Untung
sur. Celah paha dalamnya telihat sangat jelas. Dia tersenyum menatapku, dan kedua tanganku refleks menyila
u cocok, nanti aku sering manggil kamu buat mi
jukin pijetanmu yang baik, Lang”
sudah kembali tengkurep di atas kasurnya. Ini bukan kali pertamna melihat wanita seksi dalam posisi menantang. Aku bahkan sudah
ku dengan memijat pelan-pelan pergelangan kaki Bu Silvi. Aku berusaha melakukannya sama seperti saat aku memijat ne
n pijatan dan tekanan yang cukup kuat tapi tidak sampai membuatnya kesakitan. Setelah pergelangan kaki, aku pun mulai memijat betis
ku melirik pada nenek, takut kalau pijatanku salah. Namun nenek sama sekali tidak memberi
tan Gilang," puji B
e minyak atau lotion, jadi baru perkenalan aja, belum seluruh
, Mak. Itu saya taruh di meja sebelah tempat tidur, Lang" kata Bu Silvi
ku pelan sambil menuangkan lotion ke telapak tan
lus tanpa cela seperti yang sudah sering aku lihat sebelumnya, namun tetap saja keind
kata Bu Silvi pelan namun sukses membuatku kaget seten
g!" kata Bu Silvi yang kukira sambil m
tatnya. Rudalku sudah tidak bisa diajak kompromi. Entah bagaimana cara menidurkann. Kalau sampai nenek tahu aku ter
tiba-tiba terdengar suara Pak Ardy.
gur. Yang mijit mama kan, Gilang," bala
ijat saya di kamar sebelah, bsa
angkit dari duduknya lalu keluar kamar
ng karena untuk selanjutnya aku bisa leluasa
ijitnya, Lang,” ucap Bu S
terasa jauh lebih nyaman dan rileks, karena aku sendiri merasa tidak sedang diawasi oleh nenek, sehingga tidak terlalu sibuk menyembuyikan selang
ke kain gini ya, Lang" u
Lalu bangkit dari tengkurepnya, turun dari tempat tidur dengan hanya mengenakan g-string dan beha mininya. Kemu
kamar. Dalam keremangan cahaya dari ventilasi, pikiranku melayang mendug
risko. Aku tidak mungkin berlaku konyol mengorbankan nyawa hanya demi bisa menikmati memek Bu Silvi yang belum tentu juga lebih