icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cabe-cabean Kekasih Vice President

Cabe-cabean Kekasih Vice President

icon

Bab 1 Om Ganteng

Jumlah Kata:1982    |    Dirilis Pada: 17/01/2024

arin. Sepertinya, waktu itu ia terhanyut suasana. Berawal dari memenuhi undangan salah satu teman lama,

usik. Namun demi menjaga hubungan baik dengan teman lama yang juga merupakan pemilik grup perusahaan investor, ia meny

pembukaan kelab malam, kedua matanya tanpa sengaja men

yang menarik perhatiannya. Mungkin hanya kebetulan,

us untuknya. Sejenak setelah menemaninya mengobrol -sambil membahas sedikit bisnis- pemilik kelab meninggalkannya sendirian dengan jamuan pal

sempat ia lihat saat memasuki kelab. Penampilan provokatif malam itu menyeret perhatiannya lebih j

lakang sofa di mana duduk sendiri. Kemudian para gadis lainnya seperti sengaja menjauh. Lalu seorang pemuda yang sedari tad

u memanggil teman-temannya dengan lambaian tangan. Gadis itu tidak

mun dari balik dinding kaca di hadapannya yang menjelma bak monitor raksasa, kedua mata Alexander dapat menangkap situasi yang bera

tidak juga kenal. malam itu hanyalah satu dari sekian banyak gadis random di dalam kelab. Alexande

h lelaki yang sulit menemukan gadis cantik untuk dibawa pulang. Mungkin hanya iba? Entahlah.

betulan ia sedang bosan bermain-main dengan pelacur, atau sekedar menghubungi

gar suaranya yang beradu dengan dentum musik house dapat terdengar lebih jel

kan pemuda yang duduk sendirian di se

yalakan api demi sebatang rokok y

pang acuh menyingkirkan minuman yang baru saja tiba. Soraya menatap protes, tetapi senyuman men

lan jas yang membalut postur tubuh tegap. Lelaki di hadapan

u mengalihkan pandangan sedikit pun

sebotol air mineral dingin. Masih tersegel

yang berniat buruk. Lagian kamu keliatan mabuk. Minum ini..." L

tol dan Soraya minum air mineral dingin dari tangan lelaki itu tanpa ragu. "Om sendirian?" tanyanya pada lelaki yang s

sibuk memuji gaya rambut dengan poni membelah dahi yang membuat

men-temen aku masih joget... aku disuruh jaga sofa," jawabnya kemudian dengan tatapan sayu yang diiring

m tipis. "Harusnya ada satu o

kecil." Soraya santai menyalakan ap

aki di hadapannya deng

" Soraya bal

xand

ersenyum. Sungguh na

ya kemudian, dengan sedikit berteriak kare

t yang sulit dimentahkan oleh perempuan mana pun. "Mau pindah

u sepertinya benar-benar tertarik kepadanya. "Temen-temen aku.... " K

n. "Mau pindah ke lounge di lantai bawah? Saya yang traktir..." Tawaran menarik itu

batang rokok yang masih utuh ke dalam asbak, lalu menya

ang menjadi sedikit kesulitan berjalan karena pengaruh alkohol. Mereka berdua berganden

aja. Lelaki itu tidak melepaskan genggaman tangannya, bahkan hingga m

at melihat dengan lebih jelas, rupa paripurna om

r dingin pesanan mereka tiba. Meski kepalanya

sembari menarik bibirnya me

ab Soraya sambil meny

ja j

"Emang kelihatan tua ya? Saya baru 19 tahun, baru masuk kuliah sem

menggele

Soraya menarik kem

ta Alexander melirik bungkusan rokok mild yan

a sudah lihai dalam urusan hembus menghembuskan asap. "Om umur berapa?" Soraya memiringkan kepala. Mendadak p

eb

...

kelihatan

0 lebih! Sumpah nggak keliata

lum samp

mur Om

empat pu

" Soraya meleba

" Lagi-lagi senyuman

ah punya istri!" Sor

sih sing

mata Soraya mele

wajah ingin tahu gadis yang du

LSHI

membuat beberap

a pacar???" Soray

ak a

nap

ak l

saja. Lagi-lagi mengundang perhatian orang

ri menenggak minumannya sendiri lantas mem

h? Maho ya?" tanya Soraya de

membentuk garis lurus. "Mau

sud

___

rakhir di

liar tak terkendali. Gadis itu rakus menciuminya, seolah esok kiamat. Tatapan gadis itu

gan cepat. Alexander , menuntun sebelah tangan S

kan wajah bingung

lebih. Gemas, melihat om berwajah tampan yang ia sudah

menatap takjub sebelah tangannya yang sudah tenggelam di bali

asanya tumpul. Tidak bisa berpikir apalagi mengingat nama untuk saat ini. Otaknya sedang sibuk m

tangan Soraya mengelus dan meremas kejantanannya. Berikutny

i menyeruak dari bibir gadis itu. Namun Alexander tidak peduli saat berat

bat naik, sebelum tiba-tiba Soraya hilang kesadaran

raya dan mendapati gadis itu mendengkur. Alexander hanya bisa men

gaiman

a segar. Kaca mobil diturunkan sedikit, tidak lebih dari 5 cm. Ia membiarkan

itamnya, Alexander mengamati

ng bag

ia harus membawa pulang gadis itu? At

lexander melihat dua orang pemuda sibuk meneriakkan

kat! Padahal hapenya aktif!

mau tak mau menajamkan pendengarannya. Tid

in sendirian di sofa!" ucap pemuda satunya yang berka

nggak ketahuan! Tadi dia minum minuman itu gak

udah party sekarang! Brandon udah booking ka

Batal deh kita jual Soraya ke Brandon! Batal ngicip juga! Shit

bil riben hitam pekat miliknya. Dalam hati mengutuk aksi dua pemuda bajingan, ya

adis berparas lugu yang ditinggalkan sendiri

ja sudah d

ngnya sebelum membuang puntung rokok ke pelata

Alexander kembali ke dalam mobilnya, du

men

ols rus

bariton Elvis Presley mengantar mobilnya meninggalka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Om Ganteng 2 Bab 2 Om Ganteng Itu VP3 Bab 3 Aku Bukan Lonte4 Bab 4 Rindu Sama Si Cabe 5 Bab 5 Gituan itu Apa Om6 Bab 6 Aku Masih Perawan 7 Bab 7 Dasar Om-om Bejat8 Bab 8 Dasar Cabe -cabean9 Bab 9 Om Ganteng Banget10 Bab 10 Om Ada Stock Baru Nih....11 Bab 11 Please Be... Normal 12 Bab 12 Perhatian Apa Cinta 13 Bab 13 Dia itu Bidadari 14 Bab 14 Good Night Bajingan 15 Bab 15 Bajingan Ganteng16 Bab 16 Dia Itu Cabe-cabean 17 Bab 17 Nginap Om18 Bab 18 Kepincut19 Bab 19 Mau Saya Cium Brutal... 20 Bab 20 Pewaris 21 Bab 21 Anak Haram Keluarga Routers 22 Bab 22 Masa Sulit Sang Pewaris 23 Bab 23 Nyaman Bersama Soraya 24 Bab 24 Jadian Sama Cabe-cabean 25 Bab 25 Jadian Satu Hari26 Bab 26 Hatiku Tertawan Om Ganteng 27 Bab 27 Kencan 28 Bab 28 Masih Teramat Rindu 29 Bab 29 Sisi Lain Om Ganteng 30 Bab 30 Kalau Kita Nikah... 31 Bab 31 Soraya Dan Sosok Masa Lalu 32 Bab 32 Rahasia Orang tua Soraya 33 Bab 33 Kenangan Kotak Box 34 Bab 34 Ngambek 35 Bab 35 Apa Kita Putus 36 Bab 36 Om Pernah Bucin.. 37 Bab 37 Soraya itu Siapa.. 38 Bab 38 Dosa Dahlia 39 Bab 39 Rindu Setengah Mati 40 Bab 40 Anu Anuan 41 Bab 41 Semuanya Punya Kamu 42 Bab 42 Dia Bukan Cabe-cabean 43 Bab 43 Begini Nih Pacaran Beda Usia 44 Bab 44 Susah Nya Ngurus ABG 45 Bab 45 Dihantui Kenangan Dahlia 46 Bab 46 Sssssst Rahasia...!47 Bab 47 Belum Nikah Saja Sudah Rajin Bikin Anak 48 Bab 48 Rindu Cinta Alexander 49 Bab 49 Restu Dari Richard 50 Bab 50 Kita Nikah Saja.. 51 Bab 51 Latihan Jadi Nyonya 52 Bab 52 Tawa bersama Sean53 Bab 53 Perhatian Sean 54 Bab 54 Pelajaran Dewasa 55 Bab 55 Kencan Gemas 56 Bab 56 Dahlia wanita Di masa lalu 57 Bab 57 Pelet cabe-cabean 58 Bab 58 Hanya Aku Yang pantas 59 Bab 59 Hadiah Untuk calon 60 Bab 60 Om Gua Donk Hebat 61 Bab 61 Mama Protektif 62 Bab 62 Duuuuuuh 63 Bab 63 Pria Gangguan mental 64 Bab 64 Rumah Impian65 Bab 65 Jangan Lupa Pacaran 66 Bab 66 Pengakuan Alexander Pada Dunia 67 Bab 67 Ada Yang Patah Hati68 Bab 68 Tak Rela 69 Bab 69 Aku Anaknya Richard Routers 70 Bab 70 Begini Kah Rasanya...