icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cerita Horor Dan Misteri

Bab 10 Misteri Kamar Kos

Jumlah Kata:1859    |    Dirilis Pada: 22/12/2023

t dengan Kampus. Ruangannya nyaman untuk di tempati mahasiswa sepertiku. Ruangan itu di cat hijau lembut. Kamar itu berukuran 3x3 meter pe

laptopku dan menyalakan musik kesukaanku. Tidak lama kemudian aku tertidur. Sesaat setelah aku tertidur aku melihat ada orang yang berjalan masuk ke kamarku menuju kamar mandi. Aku

i dalam?" kataku

ada ja

agak sedikit marah karena ada ora

i. Kali ini terdengar

au tidak menjawab." kataku sambil ber

g, dan, BRAK! Pintu kamar mandi berhasil aku buka, tapi aneh, tidak ada siapa-siapa di dalam. Kemana orang tadi pergi? Di sini tidak ada jalan keluar selain pintu ini. Apa aku yang salah terhadap pandanganku tadi? Ah gak sa

*

barju serba merah, kulitnya putih banget."

gak ada yang keluar kamar atau berjalan

?" rasa takut mu

luar cuma kita bertiga. Kita ga

k," kataku sekaran

*

a melupakan kejadian tadi. Kuputuskan Andre

pa murung gitu

samamu,” kataku sambil

rita apa?"

selesai, wajah Andre tampak seperti sedang memikirkan s

ja. Mungkin kau itu lagi kecapean kal

, kayak habis di pakai." jawabku yan

enang aja. Masa ada s

t lebih tenang dan lega. Setelah itu aku dan Andre memutuskan untuk berjala

*

entar dan mengirimkan e-mail kepada saudaraku, menanyakan kabarnya di sana. Karena lelah, aku putuskan untuk tidur. Aku mengun

ng yang berpakaian serba merah memasuki kamar mandiku, dan bedanya sekarang orang itu berlumuran dar

*

idak tahan terhadap semua ini. Ketakutanku tidak dapat di sembunyikan, atau

n sudah aku kunci? Masa lewat jendela? Jelas tidak mungkin, karena tidak akan cukup jika di

kos berada. Sesampai di sana ak

u bayar kos?" kata ibu

ceritakan sesuatu

hal bodoh ibu tidak ada waktu,

sebentar, Bu. Ini ak

yang ingin k

ami kemarin. Setelah selesai, raut wajah ibu kos berubah. Rautny

lihat adalah Alexan

itu Ale

hembuskan na

arahan hebat, hingga dia kemudian di temukan meninggal dengan menggenaskan di kamar mandi. Hingga sampai sekarang orang yang menempati kamar itu selalu diperlihatkan sosok Alexandransedang berjalan di kamar mandi. Hing

r kaget sekaligus shock. Aku berjanji akan pinda

*

alam. Sepi sekali suasana di luar, mungkin penghuni kos yang lainnya sudah tertidur. Hawa dingin tiba-tiba menyergapku. Hembusan angi

i belakang tengkakku. Membuatku jadi merinding. Tiba-tiba lampu mati, suasana benar gelap

engagetkanku. Lalu terdengar bunyi derap kaki. "Tap ... ta

buhku. Aku mulai melafalkan doa-doa memungkinkan kejadian yang tidak enak yang akan terjadi nanti. Ada yang menaiki kakiku, seperti sebuah beban

erlumuran darah. Matanya terlihat seperti sedang menangis, dan wanita itu berjalan semakin m

ak akan menyakitimu,"

bisa tenang di sana. Bakar kalung yang ada didekat lemari. Kalung berliontin huruf ‘A’. Tidak ada orang yang tahu. Sepi, kot

*

ya. Aku masih kebingungan, badanku terasa capek sekali. Aku kemudian bangun melihat jam berapa sekarang. Jam sudah menunjukan pu

ku? Mengapa semua ini terjadi?"

a juga membicarakan tentang kalung, dia menyuruhku untuk mencari kalung dan kemudian membakarnya. Aku bertanya-tanya, ada apa dengan kalung itu? Kenapa dia ingin aku membakarnya untuk membuat nyawanya bebas? Ah, tapi ak

*

, isinya aku keluarkan semua. Aku cari-cari di sekitar lemari juga tidak ada. Aku bingung, lem

long aku, aku mohon." Kalung yang ada di dekat lemari. Berliontin huruf ‘A’. Sepi dan kotor. Tiba-tiba sesuatu

*

beberapa bangku yang sudah usang ada tikus yang melewati kakiku. Aku menjerit, betapa menjijikanya tempat ini. Apa tempat ini tidak pernah di sentuh oleh manusia? Benar-benar menjijikan. Sesaat setelah itu aku melihat lemari

ngambilnya, tapi ketika sampai di bawah, aku tidak lagi menghiraukan bola tadi. Perhatianku tertuju pada kotak

alamnya berisi surat. Aku memba

exandra yang

: Kek

nya bisa memberikan kalung ini. Penyakit Leukimiaku sudah mencapai tahap akut. Aku tidak mampu untuk berjalan lagi, badanku

ulis. Jadi begitu jawabanya. Alexandra merasa tidak bebas karena surat dan kalung yang di beri kekasihnya ini. Di kotak itu terdapat kotak kecil lagi berwarna biru tua. Aku membukanya, ada sebua

*

n kejadian itu. Mungkin Alexandra sudah tenang, tetapi suatu ketika pada malam hari saat aku sedang tertidur, aku t

h, sampai ju

n itu bayangan Alexandra pun menghilang. Aku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka