icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Proses kedewasaan

Bab 2 Thresome

Jumlah Kata:2264    |    Dirilis Pada: 12/11/2023

ku lakukan sekarang, Tetapi ada alasan lain yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya seorang ibu Rumah tangga/tante di salah satu wil

klo susu botol kan ga mungkin toh kamu uda besar.” ”jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum juga mbak Devi ini Wuiih…berani juga ne mbak Devi, langsung aja de gue jawabh dengan ketawa juga ”emang bole ya mbak??” Tiba-tiba si Doni merengek dan minta susu ke Ibunya..” bentar ya Zal, Doni minta netek nih.” sambil dia buka kancing baju 3 biji sambil ngeluarin kedua payudaranya yang masih terbungkus BH warna hitam berenda itu.Wah pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya bisa melihaat dari dekat moment ini. payudara mbak Devi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes yes yes. Begitu payudaranya terbuka satu, langsung deh si Doni menyerobotnya dengan cepat dan menghisap dengan kencang. ”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil mbak Devi mengocok-ngocok payudaranya yang sudah dikenyot anaknya itu. Wah jadi mupeng neh, putingnya yang coklat dan agak besar sempat terlihat sekilas oleh mataku. ”Penis ku sudah mulai berontak neh, gawat” batinku Waktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak devi tiba-tiba meminta anaknya untuk berganti posisi supaya anaknya mengenyot payudara yang satunya. (uda abis mungkin yang kiri??) payudara yang sudah selesai diisep anaknya dibiarkan menggantung bebas, ”Duh otong uda ga kuat neh, uda berdiri tegak didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak devi ternyata melihat gelagat anehku ini. ”Kamu kenapa Zal??” tanyanya Dengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh ngga papa kok mbak.” “jangan bohong kamu Zal, kamu pengen ya??” Duh semakin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena amin telah mengalahkan iman maka akupun menjawab ”emangnya boleh ya mbak? Nanti ada yang marah?” ”ya asal ga rebutan sama Doni ya ga papa.” Wah bener-bener beruntung ne hari ini….”maksudnya Mbak?”sok sok berlagak begok neh aku. Sambil memutar-mutar payudaranya yang sebelah kiri dia bilang ”ayo sini aja, masih ada satu kok.” ”tapi pelan pelan ya, si Doni mau tidur nih kayaknya” lanjutnya. Langsung aja gua deketin mbak Devi, pertama-tama aku masih ragu, Tetapi dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu. ”jangan malu Zal…”sambil menyentuhkan tanganku ke payudaranya itu.. Ku elus-elus payudara itu dengan lembut, seru juga ya mainin payudara cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. (ukurannya itu lho, manteb banget!!) Waduw kayak threesome aja, tapi yang satu masi anak-anak. Lama kelamaan remesanku terhadap payudaranya ternyata membuatnya ON, terus aku beranikan untuk mencium putting yang imut itu. “mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk sebuah pelataran kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke belakan.wah seru juga ne tempatnya.. “ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya “mbak dibuka aja deh bajunya, biar lebih gampang.”pintaku Akirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas payudaranya, aku mulai mengisap, memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku. Tanganya mulai bereaksi terhadapku, menelusurlah tangan kirinya ke selangkanganku. Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak berapa lama telah masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Doni masih mengenyot payudaranya yang kanan tanpa terganggu sedikitpun. Dia memintaku melepas celana dan baju yang kupakai sehingga hanya tertinggal CD kaos ku yang menempel. Langsung akupun rebahan di samping mbak Devi sambil saling berciuman. Ganas juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu sambil tangan kiriku bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku mencium bibir dan payudaranya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan selangkangannya. Tangan kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu. Mbak Devi juga makin liar mengelus Penisku dari luar celana dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan mengelus+mengocok Penisku..mantap bener rasanya, namanya juga uda pengalam kali ya? ”Zal, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong bukain celana dalammu ya?” Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri. Kulihat dia tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah Penisku yang sudah tegang ini. ”gede banget Rizal?punya suami mbak aja kalah” Penis ku masih standar dengan ukuran 17cm, namun gendut dari pangkal ke ujung. ”masak si mbak?”tanyaku.. ”mbak, aku bole minta diemut ga Penisnya?” Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan Penisku ke mulutnya, dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya. Tanganku tak mau menganggur, aku raih payudara yang kanan dan dengan sedikit susah payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula, kemudian aku le

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka