Belenggu Cinta Sang Billionaire

ayan yang hendak ingin membantunya memasak. Krsytal tidak suka ada yang membantunya jika dirinya tengah memasak. Dia memang terbiasa men

Dia mengambil bumbu penyedap masakan—lalu menuangkannya sedikit. Kini Kr

natap Krystal yang sibuk memasak. Tampak Kaivan hanya terdiam memperhatikan Kryst

reng ke dua piring kosong Kemudian Krystal berbalik—seketi

berisikan nasi goreng dan meletakannya ke atas meja makan.

ang akan membuatkan sarapan,” ucap Kaivan

sebelum beraktivitas.” Krystal memberikan piring yang berisikan nasi goreng untuk K

etakan ke samping. Kini Krystal duduk di samping Kaivan

tanya Kaivan yang sedikit

sudnya?” Krystal m

oreng kepiting tentu memiliki lemak yang tinggi. Apa kamu tida

embuat tubuh kita gemuk asalkan kita tidak makan secara berlebihan. Aku juga hanya terkadang saja membuat

g ada di hadapannya itu. Sebenarnya Kaivan tidak pernah sarapan dengan nasi

n terdiam sejenak. Rasa yang benar-benar pas di lidahnya itu membuat Kaiva

ng asin?” tanya Krystal seraya menatap K

n memakannya. Aku tidak suka masakan

Percuma saja kalau bertanya jawabannya akan sama.

ivan dengan nada pela

alihkan pandangann

menjenguk adikmu, kan?”

ini aku akan menjenguk adi

gkat. “Bersiaplah. Ak

t. “Kamu mau mengantarku?” t

n singkat dengan

gu kesibukanmu, Kaivan?

ggumu di depan.” Kaivan menyudahi sarapannya

yang sudah lebih dulu meninggalkannya. Jujur saja, Krystal tidak enak jika diantar oleh Kaivan. Dia tidak ingin merepotkan pria itu. Namun, jika sudah sep

*

sakit. Tepat di saat mobil terparkir, Karin dan Krystal turun dari mobil—l

terasa begitu teriris. Bisa dikatakan luka di wajah adiknya begitu banyak hingga membuat Krystal tidak lagi bisa mengenali wajah sang a

r, dia akan berurusan dengan kepolisian. Meski di depan ruang ICU ini tidak ada polisi tapi di ar

?” Krystal menatap Kaivan den

jara karena dia telibat balapan liar bahkan menewaskan tiga orang yang tidak bers

masa depannya jika dia di penjara?” isaknya pilu. Bayangan Krystal terus mengingat pesan kedua orang tuanya untuk me

rkata, “Pengacaraku akan mengurus kasus adikmu setelah adikmu sadar nanti. Aku akan ber

rap. “Terima kasih, Kaivan. Terima kasih,” ucapnya yang langsung memeluk erat tubuh Kaivan. Sedangka

kannya. Dirinya yang begitu bah

terdengar suara dering ponsel berbunyi. Kaivan mengambil ponselnya yang ada di

eninggalkan Krystal di ruang ICU itu tanpa menunggu respon dari Krystal. Ya, Krystal ber