icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JUST MATE

JUST MATE

icon

Bab 1 Pembunuhan!

Jumlah Kata:1032    |    Dirilis Pada: 29/06/2023

ersay— Ah, tidak! Maks

epat pastikan dia meninggal," kata Ibu Bellacia—Ibu tiri d

pun semakin sulit menarik nafasnya. Dia diracuni oleh kedua orang itu. Mengapa

a berusaha berbicara pada

kembali melanjutkan ucapannya, "dasar bodoh. Tentu saja karena kami

lir karena rasa sakit pada fisiknya atau justru karena perasaannya terluka saat ini. Kenapa dia harus mati di tangan dua ora

nginkan ayahmu juga. Aku mencintai Ferdinand Soleil! Namun, pria itu selalu memprioritaskan dirimu d

ihan sekali, ibuku ini. Bila kau mati, ayahmu pasti hanya fokus pada

enata seolah mencari kepuasan atas rasa sakit Renata. Wajah Florencia

hal yang tidak bisa kuterima adalah kau bertunangan dengan orang yang kucintai! Dasar hama! Akhirnya, aku bisa membunuhmu

endadak ini. Mengapa Florencia tidak pernah mengatakan apa pun selama ini? Bagaim

nar-benar memandang Renata seolah dirinya seekor serangga. Rasa jijik dan

an ini begit

ngingatkanku pada setiap foto yang dipajang ayahmu di rumah ini. Aku ini istrinya! Namun, ayahmu berperilaku

ini. Dia benar-benar tulus, tetapi kenapa pembalasannya begini? Renata beg

hwa tidak bisa bergerak, tidak bisa bersuara, tetapi memiliki kesadaran adalah tiga kombinasi paling mengerika

a pakai dan dari man

lain yang membant

a? Mengapa dia belum

nya. Dari lahir, pertama berbicara, semua dongeng malam Ibunya, ajaran ayahnya, mimpinya,

Dewa Fenrir yang diturunkan Ibunya pada

a menuntut balas atas rasa sakit kaum-Nya. Dia juga membalas kebaikan bagi yang membahagiakan kaum-Nya. Namun, Dewa Fe

yang entah mengapa tergerus dari inga

k membuka mata berusaha men

menghantui mereka. Setiap langkah mereka tidak akan pernah tenang. Dia juga berharap ayahnya membalas mereka. Atau bahkan Sang Maha Adil,

i seperti itu? Percuma saja. Kami tid

saja, kita tidak takut. Apal

enata. Jadi, nikmatilah detik-det

am hidup kita," kata Florencia berbahagia

snya pertanda tidak mengerti m

menyalami tangan Ibunya, "selamat Nyonya Soleil,

a senang. Perempuan itu benar-benar bangga pada putrinya yang mampu bersandiwara dalam menyayangi Renata. Padahal, usianya saat ma

ata mengalami pergumulan luar biasa. Ada penyesalan da

dengan mereka dan nyaris

blis ini dan jangan terperdaya ole

upakan Engkau sebagai Alfa dan Omega dalam hidup. Aku berasal dan kemba

terasa dingin. Samar-samar, dia mendengar suara menggelegar menyer

ihat, namun tak bisa. Renata sangat yakin bahwa ini bukanlah tangan ayahnya yang kasar ataupun tanga

n pewaris La Luna meninggal di

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka