Dijodohin With Gus
r
oleh para pengunjung, Anindya da
Lita langsung berdiri d
an kita juga." Anindya menghembuskan napas lalu memb
perlu memberikan nasihat padanya, buang-buang tenaga sa
ma waiters yang membawakan sebagian ma
t sih persen makanan doang.
h! btw Lita ke mana?" Gilang menggerakkan kepalan
dya sembari memilih-milih makanan yang akan ia makan. Sudah
mengarahkan pandangannya ke sekeliling. Orang-orang bahkan sudah tidak berkumpul lagi seperti ta
ya kan tempe." Bala
dan mengusap dadanya sabar menghadapi lawan b
pa jangan-jangan-" Anindya menyipitkan matanya menatap lu
a curut kayak Lita!" Balas Gilang cepat, sebelum p
ang bilang lo sama
.. Nggak ada sih." Jawabnya sembari m
u? Apa benar lo ada apa-apa sama Lita yah, ngaku
ilang, lo masih mau main rahasia-rah
Ngomong-ngomong kalian bahas rahasia-raha
rtanyaan maut Anindya, namun kenapa pula
angnya." Anindya m
eralih pada Gila
g, dikira gue bolang apah," Ucap Gilang mengeja nama
. Anggap aja panggilan kesayangan dari gue," Ka
Gilang menoyor
ita mengelus ba
wa dengan kelakuan
ya gue nabrak meja orang mana lagi bawa makanan banyak, tap
Anindya menepu
jadi kotor kan ketumpahan makanan yang gue bawa, terus dia yang gantiin makanan gue p
ue bisa makan dan kenyang." Anindya ta
an minuman tertata rapi di meja. Terdapat croffle
tuk Anindya mengambil beberapa makanan. Gila
ita mengambil beef
. Ia baru saja menemukan
gue bertanya-tany
terbahak. "Ngga
ba merasa ngantuk karena kekenyangan. Lagi pula ju
a. Kini ketiganya sudah di parkiran hendak memasuki mobil Gilang, n
P!!" Uca
a Lita mengeru
pak us
a Gilang ti
apa yang k
kin penasaran karena Anindya tak
p Anindya sedikit meninggikan suarany
Lita membulatkan matanya dan b
ndya bersama Gilang mencar
oi
ang menoleh ke arah Lit
lu." Anindya
a berak dulu di sana." Lita mengangkat
bar, Alla
dengar jelas di
ya langsung berjalan menuju m
Gilang k
an seorang muslim
deh,
, dari dulu eman
da b
ta kerjakan. karena kita butuh sholat, bukan Allah yang membutuh
ndya menatap kedua temannya ya
lebih dulu di hi
ng mulai antusias dengan
kan Ayah sama Bunda sebe
ilang berucap sembari menyila
ngetin lagi" Respon Lita tersenyum bangga denga
ulang." Ajak Anindya menggandeng t
a." Celetuk Gilang menatap ta
e." Balas Anindya de
*
" Celetuk Gilang merentangkan kedu
Ucap Anindya sembari menyelipkan
lo gue mah."
kut," Ka
rang dengan sengaja men
atanya terkejut oleh laki-la
sini juga?" Tan
umum, buka
?" Katany
z." Anindya memukul
de tingkat akut. Pasalnya mushola yang Anindya ku
a ke Kafe! Enak aj
tersangka itu j
e Apizzz! Gue mau pulang
nggak
k aja disekolah gue jabanin." Lita merasa gerah dan len
erobos aja." Gilang
meninggalkan Hafiz yang ter
disekolah be
ggak denger," Bal